PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) DI LAHAN PASIRAN DENGAN PEMBERIAN PEMBENAH TANAH PUPUK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang digemari
masyarakat Indonesia akan tetapi produksi melon di Indonesia masih rendah. Usaha
meningkatkan produksi melon dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam dengan
memanfaatkan lahan marginal di wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk:
Menentukan interaksi perlakuan terbaik antara pemberian bahan organik padat TKKS
dengan 3 varietas melon; Menentukan varietas melon terbaik pada tanah pasiran di lahan
pesisir; dan Menentukan dosis bahan organik padat TKKS terbaik pada tanah pasiran di
lahan pesisir.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai Januari 2022 di lahan
pesisir, Kelurahan Beringin Raya, Sungai Hitam, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota
Bengkulu pada ketinggian tempat + 10 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah varietas melon yang terdiri dari
3 varietas, yaitu: V1: Madesta F1, V2: Alisha F1, V3: Pertiwi F1. Faktor kedua yaitu
aplikasi pupuk TKKS terdiri dari 4 taraf, yaitu: T0: 0 ton/ha, T1: 10 ton/ha, T2: 20 ton/ha,
T3: 30 ton/ha.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan
pemberian pupuk organik padat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan 3 varietas
melon yang diuji. Varietas melon Pertiwi F1 (V3) lebih tinggi pertumbuhan dan hasilnya
jika dibanding dengan melon varietas Madesta F1 (V1) dan melon varietas Alisha F1 (V2).
Pemberian pupuk organik padat TKKS berpengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman melon dibanding pertumbuhan dan hasil melon yang tidak diberikan
perlakuan pupuk, namun peningkatan dosis pupuk TKKS tidak berpengaruh pada
pertumbuhan dan hasil tanaman melon sehingga dapat digunakan pemupukan dengan dosis
terendah 10 ton/ha.