KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB PRIVATE MILITARY COMPANYSEBAGAI MULTINATIONAL CORPORATION DALAM HUKUM INTERNASIONAL

Pada tanggal 16 September 2007, dua personelPrivate Military Company
yang berasal dari Amerika melakukan penembakkan di lapangan Nissor Irak yang
menewaskan 14 orang, Penembakan tersebut diklaim sebagai penyerangan yang tak
berdasar karena tidak ada alasan serta kondisi yang mengkhawatirkan dan perlu
pengamanan atau tindakan dengan peralatan perang atau senjata tajam. Kondisi
tersebut membuat pelaku penembakan divonis bersalah yang dijatuhkan pada tanggal
22 Oktober 2014 oleh pengadilan Amerika. Private Military Company adalah Multinational Corporation yang tidak
hanya beroperasi di Negara asal mereka tetapi juga Lintas Negara, Multinational
Corporation dalam Hukum Internasional pernah disejajarkan kedudukannya
denganNegaradalam perjanjian Taxaco dan Libya terkait pengelolaanminyak bumi di
negara Libya. Sehingga penulis tertarik melakukan penelitian tentang
kedudukanPrivate Military Companysebagai Multinational Corporation dan
tanggung jawabPrivate Military Companysebagai Multinational Corporation apabila
personelnya melalukan kejahatan perang dalam Hukum Internasional. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu dengan mengkaji
bahan-bahan pustaka (studi kepustakaan). Karena itu, data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data skunder, yang mencakup bahan hukum primer, skunder, dan
tersier.
Penelitian ini menyimpulkan bahwaPrivate Military Companysebagai
Multinational Corporation bukanlah subjek Hukum Internasional oleh sebab itu
apabila personel Private Military Company melakukan kejahatan perang Private
Military Company sebagai sebuah perusahaan tidak bisa dimintakan pertanggung
jawabannya dalam Hukum Internasional.