DASAR PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA DALAM MENJATUHKAN HAK ASUH ANAK. STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR 0165/pdt.G/2015/PA.BN.

Dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara harus melihat bukti-bukti di
persidangan serta faktor-faktor lain yang tidak memberatkan salah satu pihak, hakim
dalam memutus perkara haruslah berlaku adil. dalam Skripsi ini berjudul “Dasar
pertimbangan hakim Pengadilan Agama dalam menjatuhkan hak asuh anak studi
kasus putusan pengadilan agama nomor 0165/pdt.g/2015/pa.bn.” Tujuan dari
Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dasar pertimbangan hakim itu telah
sesuai dengan norma hukum Islam, Undang-undang, hadis dan fiqih yang berlaku serta
mengapa putusan itu harus menjatuhkan hak asuh anak (hadhanah) kepada pihak
ayah sedangkan anak tersebut masih belum mumayyiz atau masih dibawah umur yang
seharusnya masih dibawah asuhan ibunya. Penelitian ini menggunakan metode
Penelitian hukum normatif, dimana data-data berasal dari studi kepustakaan,
pendekatan yang digunakan di dalam Penelitian ini adalah pendekatan kasus (case
approach). Hasil dari Penelitian ini menyimpulkan bahwa hakim dalam memutus
perkara Nomor 0165/pdt.g/2015/pa.bn. Tidak sesuai dengan Undang-undang yang
berlaku terutama dalam pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam, juga di dalam
hadis dan fiqih karena seharusnya anak yang belum mumayyiz itu adalah hak ibunya.
Hal ini Diatur dalam Hadis riwayat Abu Hurairah, Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaaq,
Ibnul-Qayyim, serta mengenai hak dan kewajiban orang tua dan anak di dalam
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 45, Pasal 46 dan Pasal
47