EVALUASI BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN SAWIT, KARET DAN HUTAN DI KABUPATEN MUKOMUKO

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa sifat fisik tanah dengan
ketebalan horizon tanah di bawah tegakan kelapa sawit, karet dan, hutan di Kabupaten
Mukomuko. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2020, di
4 Kecamatan di Kabupaten Mukomuko dan analisis tanah dilakukan di Laboraturium Ilmu
Tanah, Universitas Bengkulu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
rancangan tersarang dengan Pengunaan lahan tersebut meliputi tanaman kelapa sawit, karet
dan hutan. Variabel yang diamati adalah struktur tanah, ketebalan horizon tanah, stabilitas
agregat, berat volume (BV), tekstur, dan C-organik.
Hasil yang didapat menunjukan pada penggunaan lahan karet, kelapa sawit dan hutan
berpengaruh terhadap sifat fisik tanah dan kimia tanah. Stabilitas agregat tanah ukuran 1-2
millimeter, 2-4 millimeter dan stabilitas agregat total pada jenis vegetasi dan kedalaman
vegetasi berpengaruh tidak nyata. Berat volume (BV) pada jenis vegetasi berpengaruh
nyata dan kedalaman vegetasi tidak berpengaruh nyata. Kadar C-organik pada jenis
vegetasi dan kedalaman vegetasi berpengaruh nyata. Persentase pasir pada jenis vegetasi
dan kedalaman vegetasi berpengaruh tidak nyata, presentase debu dan liat pada jenis
vegetasi berpengaruh nyata dan kedalaman vegetasi tidak berpengaruh nyata.
Pengaruh jenis vegetasi Kadar C-organik, berat volume (BV) dan fraksi pasir, debu
dan liat. Nilai C-organik tertinggi pada hutan 5,78% dan nilai terendah pada kelapa sawit
4,22%. Berat volume (BV) tertinggi pada kelapa sawit 0,86 g cm-3
, dan nilai terendah pada
lahan hutan 0,82 g cm-3
. Tekstur tanah, presentase pasir dan liat nilai tertinggi pada lahan
hutan 19,69% dan 50,20%, debu 57,59% pada lahan karet. Setiap kedalaman pada lahan
karet dan kelapa sawit menurun. Sedangkan pada lahan hutan pada kedalaman 30-40
sentimeter menurun naik pada kedalam 40-50 sentimeter. Berat volume (BV), pada lahan
karet kedalaman 10-20 sentimeter meningkat dan 20-50 cm nilainya menurun sedangkan
kelapa sawit perkedalaman justru meningkat, selanjutnya pada lahan hutan pada
kedalaman 0-10 cm meningkat dari kedalaman 20-50 sentimeter.
Kata Kunci : Kedalaman Vegetasi, Jenis Penggunaan Lahan, Sifat Fisika Tanah