NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT OGAN KOMERING ULU DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

liki masyarakat OKU, mendeskrisikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam
cerita rakyat OKU, dan mendeskripsikan relevansi cerita rakyat OKU dengan
pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif,
menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita
rakyat OKU yang terkumpul sebanyak 10 cerita, hampir semuanya tergolong ke
dalam Legenda seperti, cerita Burung Punai, Batu Kebayan, Puyang Sekala
Beq(gh)ak, Puyang Sekendak Ati, Goa Putri, Lesung Bintang, Asal-usul Desa
Padang Bindu, dan Asal-usul Desa Laya. Selain itu diantara cerita yang
terkumpul terdapat cerita yang tergolong ke dalam dongeng, yaitu cerita Puyang
Serunting. Serta cerita yang termasuk ke dalam mite, seperti cerita Puyang
Panjang. Cerita rakyat OKU mempunyai nilai-nilai moral yang dapat dijadikan
pedoman berperilaku, antara lain; (1) Hati-hati dalam berbicara, (2) Hati-hati
dalam bertindak, (3) Saling menghormati dan menghargai, (4) Peduli (responsif
dan tidak acuh tak acuh), (5) Kesetiaan, dan (6) Bermasyarakat. Nilai-nilai moral
yang ditemukan dalam cerita rakyat tersebut sesuai dapat diterapkan pada
pembelajaran sastra di SMA untuk mencegah kasus kenakalan remaja yang
banyak terjadi. Temuan nilai-nilai moral dalam cerita rakyat OKU itu sesuai dan
dapat di manfaatkan pihak sekolah pada pembelajaran sastra di SMA, terkhusus
untuk kelas X pada KD 3.7 yaitu 'Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis', dalam K.13
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kata Kunci : Cerita Rakyat OKU, Nilai Moral, Relevansi Pada Pembelajaran
Sastra.