STUDI POPULASI SIAMANG ( Symphalangus syndactylus Rafles,1821) DI HUTAN LINDUNG HULU BATANG HARI DI NAGARI JORONG KOTO RAMBAH NAGARI LUBUK GADANG UTARA KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

Siamang (Symphalangus syndactylus) merupakan hewan yang permukaan tubuhnya
ditutupi oleh rambut yang berwarna hitam dan tidak berekor. Siamang merupakan spesies
yang bersifat monogamous. Jumlah siamang di alam pada saat ini diperkirakan sekitar
31.000 ekor yang menempati wilayah seluas 20.000 km² dari habitat yang tersisa.
Sebagian besar populasi siamang di Sumatera hanya ditemukan di kawasan lindung dan
kawasan konservasi.
Salah satu kawasan hutan lindung yang memiliki siamang terdapat di Solok Selatan
adalah Hutan Lindung Hulu Batang Hari yang memiliki luas ± 179.885 hektar. Setiap
tahun luasannya terus berkurang diakibatkan oleh alih fungsi lahan, yaitu perubahan
kawasan hutan menjadi lahan perkebunan, penambangan emas illegal dan illegal loging.
Hal ini memberikan tekanan terhadap siamang seperti hilangnya tutupan lahan yang
dijadikan tempat berlindung, sumber pakan, sehingga berdampak pada penurunan populasi
siamang.
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan ukuran populasi siamang, komposisi
group siamang, rasio seksual serta menguraikan kondisi habitat siamang di Hutan Lindung
Hulu Batang Hari, di Nagari Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara,
Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022 di Hutan Lindung Hulu
Batang Hari, di Nagari Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan
Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode
Triangle Count dan Concentration Count untuk pengamatan populasi siamang. Untuk
mengetahui habitat siamang terutama pohon-pohon yang digunakan untuk istirahat, makan
dan tidur digunakan metode Purposive Sampling, yaitu memilih lokasi siamang sebagai
pusat pembuatan plot 20x20 m.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi siamang terdiri atas 8 individu
siamang yang terbagi dalam 2 kelompok dengan jumlah individu disetiap kelompok 3 dan
5 individu. Ukuran rata-rata kelompok adalah 4 individu/kelompok. Kelas umur populasi
siamang di areal penelitian terdiri dari bayi, remaja, sub-dewasa dan dewasa. Seks rasio
jantan dan betina pada siamang dewasa adalah 1:1, pada remaja adalah 1:1 dan sub-dewasa
1:0. Persentase tertinggi aktivitas harian kelompok siamang adalah aktivitas makan (30%)
dan terendah pada aktivitas bersuara (20%).
Kondisi habitat siamang di Kawasan Hutan Lindung Hulu Batang Hari, di Nagari
Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok
Selatan sudah terbuka akibat adanya aktivitas perladangan dan penebangan liar. Komposisi
jenis pohon dilihat dari Indeks Nilai Penting pohon yang dijadikan sebagai pohon tidur,
istirahat dan makan oleh siamang tertinggi adalah jenis Lithocarpus rassa (Miq.) Rehder
(29,33%) dan Palaquium gutta (Hook. F.) Baill (28,12 %). Komposisi jenis pohon di
lokasi pengamatan didominasi oleh jenis pohon Lithocarpus encleisacarpus (Korth.)
A.camus (15,07%) dan jenis Koompassia malaccensis Maing. ex Benth (13,54%). Bagian
tumbuhan yang dimakan siamang yaitu daun muda 52 %, buah 41 % dan bunga 7 %.
Faktor abiotik dilokasi penelitian menunjukkan bahwa kisaran suhu minimum berkisar
24,50C–24,70C, sedangkan suhu maksimum yaitu 28,10C-29,10C, kelembapan udara
minimum 80% dan maksimum 99 %, intensitas cahaya minimum 154 lux dan maksimum
1840 lux serta pH tanah 5,6-6,8