UJI MUTU FISIK DAN FISIOLOGIS BENIH KEMENYAN TOBA (Styraz benzoin)

Kemenyan adalah salah satu komoditas resin (getah), dengan penggunaan
luas. Tanaman kemenyan termasuk dalam ordo Ebanales, famili Styracaceae dan genus
Styrax sp. Dalam dunia perdagangan dikenal dua macam mutu kemenyan yaitu Kemenyan
Sumatera (Styrax benzoin) dan Kemenyan Siam (Siam benzoin). Perbedaan utama antara
kemenyan sumatera dengan kemenyan siam adalah adanya kandungan asam sinamat dalam
kemenyan sumatera, sedangkan dalam kemenyan siam terutama mangandung asam benzoat.
Menurut Sasmuko(1999), produksi getah kemenyan cenderung menurun dan
produktivitasnya rendah. Hal ini disebabkan pengelolaannya masih dilakukan secara
tradisional.
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik penanganan benih meliputi
pengumpulan buah dan benih, pengemasan, pengolahan benih, pengukuran dimensi buah
dan biji serta pengujian sifat fisik biji kemenyan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium
kehutanan mulai bulan mei-oktober 2020 dengan sumber dari sampel pengamatan dari hutan
masyarakat milik warga Dusun Huta julu, Desa Parsingguran II,Kecamatan
Pollung,Kabupaten humbang Hasundutan,Provinsi Sumatera Utara. Untuk analisis
morfologi, sifat fisik,dan fisiologis dilakukan di Laboratorium Jurusan Kehutanan,UNIB.
Metode yang digunakan pada analisis morfologi adalah metode deskriptif benih
angiospermae serta data hasil pengukuran diuji menggunakan metode selang kepercayan
95% .
hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis pengamatan Morfologi buah
kemenyan bulat lonjong dengan titik pusar pada bagian pangkal buah, warna buah hijau
zaitun dengan bulu putih halus, Buah dan daging buah yang matang mengeras dan berwarna
coklat pekat pada lapisan luar (exocarp) dan coklat muda pada daging buah (mesocarp).
Ukuran buah bervariasi yakni antara 5,6 - 5,7cmdan diameter . pada Biji kemenyan
berbentuk bulat dengan cangkang (endocarp) yang sangat keras berwarna coklat pekat, biji
terdiri dari bagian endosperma dan embrio, Endosperma merupakan bagian terbesar dari biji
dan hampir seluruhnya terdiri dari karbohidrat, dan memiliki ukuran panjang 1,4cm-3,4cm.
Kulit luar buah kemenyan berwarna hijau ketika belum matang dan berubah menjadi hijau
tua hingga kehitaman saat matang, Kulit bagian dalam berupa tempurung keras dengan
ketebalan 2,04 mm - 5,08 mm. Kemenyan termasuk dalam tumbuhan berbunga dikotil,
sehingga bijinya memiliki dua kotiledon. Pada analisis sifat fisik disimpulkan bahwa, Berat
segar buah kemenyan memiliki sekitar 2,29-10,79 gram, sedangkan berat keringnya sekitar
2,45-8,61 gram, Volume rata-rata buah kemenyan adalah 20 ml,dan Kadar air buah
kemenyan memiliki rata-rata sekitar 31.7%. Berat segar biji kemenyan memiliki sekitar
0,47-3,2 gram, sedangkan berat keringnya sekitar 0,18-2,27 gram dan Kadar air biji
kemenyan rata-rata sekitar 0.88%. Berat kering kulit biji kemenyan memiliki sekitar 1,19-
5,51 gram, sedangkan berat segarnya sekitar1,43-7,59 gram. Pada analisis pengamatan
variasi dalam jumlah benih yang berhasil berkecambah selama periode pengamatan.
Fluktuasi jumlah kecambah terjadi dari minggu ke minggu, dengan peningkatan signifikan
pada minggu ke-15 dan ke-16, serta lonjakan drastis pada minggu ke-19. Namun, ada juga
minggu-minggu dengan tingkat perkecambahan yang lebih rendah, seperti minggu ke-17
dan ke-18. Persentase laju perkecambahan, yang dihitung dari jumlah kecambah dibagi
dengan jumlah benih yang ditanam, adalah sekitar 56,66%.
(Program Studi Kehutanan,Jurusan Kehutanan,Fakultas Pertanian,Universitas Bengkulu).