INCOME OVER FEED COST (IOFC) SAPI KAUR YANG DISUPLEMENTASI PAKAN BLOK BERBASIS LUMPUR SAWIT

Qudhratullah, Azizul Putra and Irma, Badarina and Edi, Soetrisno (2023) INCOME OVER FEED COST (IOFC) SAPI KAUR YANG DISUPLEMENTASI PAKAN BLOK BERBASIS LUMPUR SAWIT. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
Skripsi_Qudhratullah Azizul Putra - Qudhratullah Azizul Putra.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar nomor satu di
dunia. Peningkatan luas areal perkebunan dan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia
terus terjadi sehingga disisi lain terjadi peningkatan jumlah limbah padat dan cair. Lumpur
sawit merupakan limbah padat yang masih kurang dimanfaatkan oleh pabrik. Lumpur
sawit berpotensi menjadi pakan tambahan ternak sapi potong, namun terdapat batasan
dalam penggunaannya sehingga diperlukan upaya dalam pemanfaatannya yang dapat
menambah nilai gizi bahan pakan berserat tinggi. Sakura blok merupakan suplemen pakan
modifikasi dari formula UMMB (Urea Molases Mutinutrien Block) yang tersusun atas
bahan pakan ternak lokal yang mudah didapat dan relatif terjangkau harganya. Urea yang
digunakan dalam Urea Molases Block sebagai non-protein nitrogen (NPN) yang
diperlukan dalam proses fermentasi didalam rumen sehingga bermanfaat bagi ternak
ruminansia. Untuk meningkatkan efisiensi pakan dan biaya yang lebih murah, lumpur
sawit ditambahkan kedalam formulasi suplemen sakura blok sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi Income Over Feed Cost (IOFC) tenak sapi Kaur yang
disuplementasi pakan blok berbasis lumpur sawit modifikasi sakura blok.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan November 2022 – Maret
2023 di CZAL (Commercial Zone and Animal Laboratory) Jurusan Peternakan Universitas
Bengkulu. Ternak yang digunakan selama penelitian ini adalah 4 ekor sapi Kaur dengan
bobot rata-rata 132 kg. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Bujur Sangkar
Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Ransum yang diberikan
terdiri dari 70% rumput alam + 20% konsentrat + 10% pakan blok. Adapun perlakuan yang
diberikan berupa P0 = Sakura Blok (28% dedak), P1 = Pakan Blok I (14% dedak, 14%
lumpur sawit, P2 = Pakan Blok II (7% dedak, 21% lumpur sawit), P3 = Pakan Blok III
(28% lumpur sawit). Variabel yang diamati berupa konsumsi bahan segar, pertambahan
berat badan harian (PBBH) dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data yang diperoleh diuji
menggunakan analisis keragaman (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan yang nyata
(P<0.05) dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Tests (DMRT).
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pakan blok tidak berpengaruh
nyata (P>0.05) terhadap konsumsi bahan segar hijauan, konsentrat dan pakan blok. Dari
data penelitian didapat nilai tertinggi konsumsi pada P3 dengan konsumsi rumput lapangan
12.88 ± 2.11 kg/ekor/hari, konsentrat 0.95 ± 0.18 kg/ekor/hari dan pakan blok 0.50 ± 0.10
kg/ekor/hari. Meskipun secara statistik tidak signifikan, terdapat indikasi semakin
meningkat level pemberian lumpur sawit pada pakan blok meningkatkan konsumsi bahan
segar.
Pada pertambahan berat badan harian juga terlihat bahwa perlakuan pakan blok
tidak berpengaruh nyata (P>0.05) dengan nilai P0 0.41 ± 0.28, P1 0.42 ± 0.14, P2 0.51 ±
0.29 dan P3 0.27 ± 0.14. Dari data Income Over Feed Cost (IOFC) diperoleh nilai IOFC P0
(Rp12.056/ekor/hari), P1 (Rp12.272/ekor/hari), P2 (Rp17.637/ekor/hari) dan P3
3.215/ekor/hari). Secara nominal perlakuan P2 (21% lumpur sawit, 7% dedak)
menghasilkan nilai ekonomis tertinggi yaitu Rp 17.637/ekor/hari. Pada level pemberian
yang lebih tinggi P3 (lumpur sawit 28%) menunjukkan nilai IOFC yang paling rendah. Hal
ini dikarenakan pertambahan berat badan harian yang dihasilkan P3 paling rendah.
Pemberian pakan blok berbasis lumpur sawit tidak menunjukkan perbedaan IOFC. Perlu
adanya imbangan antara lumpur sawit dengan dedak, dapat dilihat pada pemberian dengan
imbangan 1:3 (7% dedak, 21% lumpur sawit) menunjukkan nilai IOFC yang lebih baik
daripada perlakuan kontrol

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Animal Science
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 17 Oct 2024 03:47
Last Modified: 17 Oct 2024 03:47
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/22588

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200