PENGEMBANGAN MODUL MATERI KUBUS DAN BALOK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DENGAN KONTEKS BENTENG MARLBOROUGH UNTUK KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa di Indonesia tergolong masih
rendah terlihat dari hasil PISA 2022 yang mengalami skor penurunan
matematika sebesar 13 point. Hal ini disebabkan kurangnya inovasi bahan ajar,
maupun model pembelajaran di sekolah. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah melalui Modul materi
kubus dan balok Berbasis Problem Based Learning (PBL) dengan konteks
Benteng Marlborough yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan memiliki efek
potensial. Penelitian ini merupakan penelitian desain (Development Study)
dengan menggunakan model pengembangan tipe formative research yang terdiri
atas 2 tahapan utama, yaitu tahapan preliminary (tahapan persiapan) dan tahapan
formative evaluation. Modul yang dikembangkan memuat lembar kerja yang
disesuaikan dengan tahap PBL dan contoh soal pemecahan masalah
menggunakan tahapan polya. Modul yang dikembangkan dinyatakan valid,
sangat praktis, dan meimiliki efek potensial. Modul memiliki efek potensial
dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80 %. Selain itu, Langkah-langkah
pada modul dapat membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah
materi kubus dan balok sehingga kemampuan pemecahan masalah peserta didik
berada pada kategori tinggi pada setiap tahap kecuali tahap memeriksa kembali.
Bagi peneliti yang akan mengembangkan modul berbasis Problem Based
Learning dengan konteks daerah, harus memperhatikan kejelasan penggunaan
kalimat, penggunaan bahasa, dan penggunaan permasalahan yang sesuai dengan
konteks daerah serta sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Modul, Problem Based Learning, Konteks Benteng
Marlborough, Pemecahan Masalah, Kubus dan Balok