DETEKSI Cucumber Mosaic Virus PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DI SENTRA BUDIDAYA CABAI PROVINSI BENGKULU

Cabai merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan
berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman hortikultura di Bengkulu. Produksi cabai
di Provinsi Bengkulu mengalamipenurunan, salah satu kendala dalam budidayanya adalah
serangan penyakit virus tanaman. Daun tanaman yang terserang CMV akan mengalami
mosaik, nekrosis, malformasi pada daun sehingga ukuran daun cenderung mengecil,
penebalan dan sedikit menguning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memastikan
adanya sebaran CMV pada tanaman cabai di beberapa sentra lokasi budidaya cabai di
Bengkulu. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling di tiga
lokasi yaitu di Desa Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara, Desa Tangsi Duren Kabupaten
Kepahiang dan Desa Sumber Urip Kabupaten Rejang Lebong. Deteksi virus dilakukan
secara serologi dengan metode DIBA (Dot Immuno Binding Assay) menggunakan
antiserum CMV dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Perlindungan
Tanaman Fakultas Pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44 dari 60 sampel
(53%) dengan gejala mosaik, vein banding, vein clearing, kerdil positif terinfeksi CMV.
Rata-rata skor titer virus di Desa Kemumu Bengkulu Utara, Desa Tangsi Duren Kepahiang
dan Desa Sumber Urip Rejang Lebong berturut-turut yaitu 1,7 ; 1,9 ; dan 2,1. Titer virus
berbeda-beda baik kontrol positif, negatif, maupun semua sampel.
Kata Kunci : Dot Immunobimding Assay, Hortikultura, Penyakit Tanaman