NERACA KEHIDUPAN KUTU PUTIH, Dysmicoccus sp. (Hemiptera:Pseudococcidae) PADA BEBERAPA JENIS INANG DENGAN DAN TANPA KEHADIRAN SEMUT VEKTOR

Tz Fikri, Rois and Agustin, Zarkani and Priyatiningsih, Priyatiningsih (2023) NERACA KEHIDUPAN KUTU PUTIH, Dysmicoccus sp. (Hemiptera:Pseudococcidae) PADA BEBERAPA JENIS INANG DENGAN DAN TANPA KEHADIRAN SEMUT VEKTOR. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI TZ FIKRI ROIS E1K016008- - TZ FIKRI ROIS.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (2MB)

Abstract

Kutu Putih Dysmicoccus sp merupakan kelompok hama tanaman yang bersifat
polifag, atau hidup berasosiasi dengan banyak jenis tanaman. Kutu putih tergolong dalam
ordo Hemiptera, famili Pseudococcidae. Kutu putih menyebar dengan sangat cepat dan
menyerang beberapa tanaman inang seperti tanaman perkebunan, holtikultura, tanaman
hias serta gulma yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui tingkat kesukaan kutu putih Dysmicoccus sp. Terhadap lima jenis inang yang
berbeda labu kuning (Cucurbita moschata), kentang (Solanum tuberosum), bawang putih
(Allium sativum), umbi talas (Colocasia esculenta) ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var
ayumurasaki).
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Desember 2020 sampai Maret 2021 di
Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. sampel kutu
putih diambil dari tanaman durian di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung
Bengkulu Tengah, sampel imago kutu putih di pelihara masing-masing pada setiap media
perlakuan sampai menghasilkan nimfa istar 1, 2, 3 dan imago Penelitian ini menggunakan
dua perlakuan yaitu perlakuan dengan semut dan tanpa semut.
Hasil penelitian menunjukan kutu putih dapat hidup dan berkembang dengan baik
pada media inang labu kuning dengan perlakuan semut total lama perkembangan nimfa
sampai imago sekitar 58,2±04 hari, pada kentang 62,4±045 hari, pada ubi jalar ungu
60,4±035 hari, pada bawang putih 61±04 hari dan umbi talas 61,4 hari. Sedangkan tanpa
perlakuan semut labu kuning 60,6±033 hari, kentang 66,4±04 hari, ubi jalar ungu 66±053
hari, bawang putih 68,6±04 hari dan umbi talas 68,8±06 hari. Keperidian tertinggi terdapat
pada kutu yang dipelihara pada labu kuning dengan perlakuan semut.
Nilai tertinggi laju pertambahan intrinsik (rm), laju reproduksi bersih (Ro) dan laju
pertambahan terbatas (λ), serta waktu tersingkat masa generasi (T) terdapat pada inang
labu kuning dengan perlakuan semut. Keseluruhan hasil ini menunjukkan bahwa diantara
lima jenis inang dengan perlakuan semut dan tanpa perlakuan semut yang diuji, labu
kuning dengan perlakuan semut adalah inang yang sesuai bagi perkembangan dan
pertumbuhan kutu putih Dysmicoccus sp.
Kata Kunci : Dysmicoccus sp. Neraca kehidupan, Inang labu kuning, kentang, ubi jalar
ungu, bawang putih, umbi talas, semut

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 21 Oct 2024 02:02
Last Modified: 21 Oct 2024 02:02
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/22714

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200