UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) SEBAGAI PESTISIDA NABATI TERHADAP MORTALITAS HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda)

Pestisida sintetik umumnya digunakan sebagai pembasmi hama ulat grayak
(Spodoptera frugriperda) di ladang jagung. Penggunaan pestisida sintetik dalam
jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
Pestisida nabati hadir sebagai solusi. Ekstrak daun sengon (Paraserianthes
falcataria (L.) Nielsen) berpotensi digunakan sebagai pestisida nabati karena
mengandung banyak metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh perbedaan konsentrasiekstrak daun sengon, mencari
nilai LC50 dari ekstrak daun sengon, dan mengetahui keefektifan ekstrak daun
sengon sebagai pestisida nabati. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5 konsentrasi
yaitu 5g/100ml, 10g/100ml, 15g/100ml, 20g/100ml, dan 25g/100ml dan 2 kontrol
yaitu positif dan negatif selama 4 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji
normalitas, uji homogenitas, uji ANOVA, uji lanjut Duncan, dan uji Probit. Hasil
analisis data menunjukan mortalitas ulat tertinggi terdapat pada konsentrasi
25g/100ml dengan persentase 93,33% dengan waktu selama 96 jam dan terendah
pada konsentrasi 5g/100ml dengan persentase 10% dengan waktu selama 24 jam.
Nilai LC50 tertinggi terdapat pada waktu 24 jam yaitu 35,254g/100ml dan
terendah pada waktu 96 jam yaitu 6,231g/100ml nilai tersebut menunjukan
bahwa toksisitas ekstrak daun sengon termasuk rendah sehingga efektivitasnya
juga rendah.
Kata kunci : pestisida, Spodoptera frugriperda, ulat grayak, daun sengon