KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK SERBUK HERBAL DAUN GAHARU (Aquilaria malaccensis) DENGAN PENAMBAHAN KAYU MANIS (Cinnamomun burmanni)

Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) merupakan pohon yang tumbuh subur di
negara-negara tropis, termasuk Indonesia dimana batang pohon gaharu merupakan sumber
utama gaharu, produk kayu yang menghasilkan resin. Gaharu tidak hanya dimanfaatkan dari
batangnya, tetapi juga daunnya untuk pembuatan teh. Daun gaharu memiliki berbagai
bioaktivitas, termasuk anti alergi, anti kanker, anti inflamasi, antiiskemik, dan antioksidan.
Teh daun gaharu memiliki rasa sepat dan bau langu. Rasa sepat pada minuman herbal daun
gaharu dapat dikurangi dengan panambahan flavoring agent, salah satunya dengan
pemanfaatan kayu manis. Kayu manis bersifat hangat dan wangi, mempunyai sifat kimiawi
dan efek farmakologis serta memiliki rasa pedas dan sedikit manis. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan pengaruh penambahan kayu manis terhadap air seduhan serbuk herbal
daun gaharu dan mendapatkan perlakuan yang paling baik dari air seduhan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu
faktor yaitu perbandingan serbuk daun gaharu dan serbuk kayu manis (100%:0%, 95%:5%,
90%:10%, 85%:15%, dan 80%:20%). Terdapat 5 taraf perlakuan dengan 3 kali pengulangan
sehingga dihasilkan 15 unit percobaan. Analisis data menggunakan ANOVA, dilanjutkan
DMRT (Duncan Multiple Range Test), dan uji friedman untuk tingkat kesukaan pada taraf
signifikansi 5% (α = 0,05) menggunakan aplikasi SPSS 26.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan serbuk daun gaharu dan serbuk
kayu manis berpengaruh nyata terhadap kadar polifenol, aktivitas antioksidan, organoleptik
warna, rasa, dan overall. Semakin tinggi konsentrasi serbuk kayu manis, kadar polifenol dan
aktivitas antioksidan semakin meningkat serta warna yang dihasilkan semakin gelap. Tetapi
berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, dan organoleptik aroma. Air seduhan
positif mengandung alkaloid, flavonoid, Tanin, dan Saponin. Perlakuan yang paling baik
adalah pada perlakuan dengan perbandingan 90%:10% dengan nilai kadar polifenol sebesar
28,52 mg/GAE g, aktivitas antioksidan sebesar 78,02 ppm (kuat), dan tingkat kesukaan
panelis tertinggi