ANALISIS KINERJA DAN KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI SIRUP JERUK KALAMANSI DI KOTA BENGKULU

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dan keberlanjutan agroindustri sirup
jeruk kalamansi di Kota Bengkulu. Kinerja dalam penelitian ini dilihat dari perhitungan
B/C Ratio, Break Even Point, Pay Back Period, dan rasio profitabilitas. Untuk mengetahui
keberlanjutan agroindustri trsebut dilihat dari lima dimensi keberlanjutan yaitu dimensi
ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, dan kelembagaan. Penelitian dilaksanakan di tiga
Kelurahan Kota Bengkulu (Padang Serai, Kenanga Jaya, dan Kebun Kenanga). Dalam
penelitian ini, penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian
ini telah dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2023. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Metode penentuan responden yaitu ditentukan dengan
menggunakan sampel jenuh/sensus. Responden yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 12 orang yaitu pelaku agroindustri sirup jeruk kalamansi dan para pakar yang
memahami tentang keberlanjutan pada lima dimensi yang digunakan dalam penelitian.
Analisis data yang digunakan dengan metode Multi-Dimensional Scaling (MDS) melalui
pendekatan Rap-Agroindustry.
Hasil analisis kinerja agroindustri segar asri, kesturi, dan kenanga jaya dilihat dari
perhitungan B/C Ratio yaitu lebih besar dari 1 (B/C > 1) yang artinya layak untuk
dikembangkan. Perhitungan BEP < penjualan dan BEP < jumlah produksi yang artinya
sudah efisien dan menguntungkan. Perhitungan Payback Period > 3 tahun, yang artinya
pengembalian modal usaha termasuk pengembalian sedang. Net profit margin > 15%,
return on total assets > 10%, dan return on equity > 21%. Dari hasil perhitungan tersebut
dapat disimpulkan prospek agroindustri sangat baik untuk masa yang akan datang dan
memiliki kinerja usaha yang efisien.
Hasil analisis keberlanjutan agroindustri sirup jeruk kalamansi di Kota Bengkulu
dengan nilai indeks 74,42% dikategorikan cukup berkelanjutan.
Analisis leverage menunjukkan dari 23 atribut, terdapat 10 atribut sensitif dari kelima
dimensi. Dari 10 atribut tersebut, didapat 3 dimensi paling berpengaruh terhadap
keberlanjutan agroindustri sirup jeruk kalamansi di Kota Bengkulu yaitu dimensi
teknologi, sosial, dan kelembagaan. Atribut pengungkit paling berpengaruh dalam
keberlanjutan agroindustri sirup jeruk kalamansi adalah lembaga permodalan dengan nilai
RMS 35,35%.
Berdasarkan hasil analisis monte carlo pada dimensi ekologi yakni selisih MDS dan
monte carlo pada agroindustri sirup jeruk kalamansi di Kota Bengkulu sebesar 0,8%. Dari
data tersebut menunjukan bahwa data telah sesuai dengan nilai selisih < 5%. Dimensi
ekonomi selisih MDS dan monte carlo sebesar 0,1%. Dari hasil tersebut menunjukan
bahwa data telah sesuai dengan nilai selisih < 5%. Dimensi teknologi dengan selisih MDS
dan monte carlo yaitu sebesar 0,03%. Artinya bahwa data telah sesuai dengan nilai selisih
< 5%. Dimeni sosial dengan selisih MDS dan monte carlo yaitu sebesar 29,26%. Maka
data tidak sesuai dengan nilai selisih > 5%. Dan dimensi kelembagaan selisih MDS dan
monte carlo yaitu sebesar 8,68%. Maka data tersebut tidak valid dengan nilai selisih > 5%.
Kata kunci : Agroindustry, Kinerja, Keberlanjutan