IDENTIFIKASI PERUBAHAN IKLIM DAN CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA BENGKULU

Dewi, Renita Kurnia and Heru, Widiyono and Priyono, Prawito (2023) IDENTIFIKASI PERUBAHAN IKLIM DAN CURAH HUJAN EKSTREM DI KOTA BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI_RENITA KURNIA DEWI_E1F019019 - Renita Kurnia Dewi.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Perubahan pola hujan merupakan dampak dari perubahan iklim. Curah hujan dengan
kejadian ekstrem sering menjadi masalah bagi manusia dan lingkungan karena
menimbulkan risiko kerugian materil maupun non materil. Selain kejadian curah hujan
ekstrem, perubahan pola curah hujan juga diduga memberikan dampak negatif karena
berpengaruh langsung terhadap berbagai sektor, salah satunya sektor pertanian. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan iklim dan curah hujan ekstrem di Kota
Bengkulu dan menentukan tipe iklim dengan analisis curah hujan untuk kesesuaian
pengembangan pertanian pangan.
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni 2023 - Juli 2023 di Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai Kota Bengkulu. Metode
penelitian melibatkan analisis statistik yang mencakup pengelompokan data periode
1:1981-2010 dan periode 2:1991-2020, uji normalitas, dan analisis tren. Selain itu,
digunakan metode pemetaan geospasial dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS
Map 10. Analisis data berupa penghitungan data curah hujan berdasarklan iklim klasifikasi
Oldeman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan iklim di Kota Bengkulu
dalam kurun waktu 40 tahun, dengan ditandai awal musim hujan mengalami kemunduran
sedangkan akhir musim hujan akan lebih cepat yang berarti lama musim hujan akan
semakin pendek. Semakin meningkatnya curah hujan ekstrem pada stasiun pengamatan
curah hujan Padang Harapan, Universitas Bengkulu dan Tanjung Agung akan mengalami
risiko banjir atau bahaya longsor pada musim hujan. Sebaliknya curah hujan ekstrem
semakin rendah menyebabkan pada stasiunn pengamatan curah hujan Meteorologi dan
Klimatologi Pulau Baai mengalami penurunan curah hujan sehingga semakin
meningkatnya risiko kekeringan pada musim kemarau. Tipe iklim oldeman yang di miliki
adalah tipe iklim A1 dan B1. Terdapat 4 pos hujan dengan tipe klasifikasi iklim oldeman
B1 dan 1 pos hujan dengan tipe klasifikasi oldeman A1, yang mana 4 Stasiun curah hujan
memiliki kriteria sesuai untuk padi terus-menerus dengan perencanaan awal musim tanam
yang baik, produksi padi akan tinggi bila panen di musim kemarau sedangkan 1 stasiun
curah hujan memiliki kriteria sesuai untuk padi terus menerus tetapi produksi kurang
karena pada umumnya intensitas radiasi rendah sepanjang tahun. Jika terdapat kesalahan
dalam menentukan jadwal tanam hal ini akan berimbas pada kualitas dan kuantitas hasil
panen, dengan produksi tanaman yang kurang optimal atau bahkan rendah. Sehingga
perencanaan awal musim tanam yang baik sangat penting untuk mendukung produktivitas
dan keberlanjutan pertanian.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Soil Science
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 14 Jul 2025 03:02
Last Modified: 14 Jul 2025 03:02
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/23742

Actions (login required)

View Item
View Item