ANALISIS TES SUMATIF PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 10 REJANG LEBONG DITINJAU DARI TAKSONOMI ANDERSON & KRATWOHL

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia seorang guru harus menguasai serta
mampu menyusun soal tes untuk mengukur keberhasilan dalam pembelajaran.
Sejalan dengan tingkatan taksonomi Anderson dan Kratwohl dapat mengasah
kemampuan berpikir peserta didik paling mendasar sampai paling tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soal tes sumatif pembelajaran
bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 10 Rejang Lebong ditinjau dari
taksonomi Anderson dan Kratwohl. Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis isi dokumen. Instrumen penelitian peneliti dibantu dengan dokumen
berupa soal dan tabulasi data. Teknik pengumpulan data dengan cara
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa soal tes sumatif yang
dianalisis berdasarkan taksonomi Anderson dan Kratwolh yaitu tes sumatif yang
digunakan telah memenuhi level kognitif C1 mengingat hingga C5 mengevaluasi,
sedangkan level C6 mencipta belum terdapat didalam soal. Level C1 mengingat 8
soal yaitu 4 Mengidentifikasi, 1 Mengenali, dan 3 Mengingat Kembali. Level C2
memahami 6 soal yaitu 1Mengkategorikan, 2 Menjelaskan, 1 Menyimpulkan, 1
Mengklasifikasikan, dan 1Memberi Contoh. Level C3 mengaplikasikan 3 soal
yaitu 3 Menggunakan. Level C4 Menganalisis 6 soal yaitu 2 Membedakan, 2
Mendekonstruksi, 1 Menemukan, dan 1 Memilih. Level C5 mengevaluasi
sebanyak 7 soal yaitu 2 Memeriksa, 3 Menilai dan 2 Mendeteksi. Selanjutnya
dalam dimensi pengetahuan telah terdapat pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural, sedangkan pengetahuan metakognitif belum terdapat dalam tes
sumatif. Berdasarkan tingkat mudah-sedang-sukar, level LOTS 46,67%, level
MOTS 30%, dan level HOTS 23,33%. Hal ini belum sesuai dengan penyusunan
soal seharusnya 30% mudah, 40 % sedang dan 30% sulit. Serta teknik penyusunan
tes sumatif seharusnya dibuat dari soal mudah ke soal sulit.
Kata kunci : Tes Sumatif, Level Kognitif, Taksonomi Anderson Dan Kratwohl.