KEKAYAAN JENIS MAMALIA BESAR DI BLOK PERLINDUNGAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) SEBLAT KABUPATEN BENGKULU UTARA

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman jenis flora
dan fauna yang melimpah sehingga disebut sebagai negara mega biodiversity. Salah satu
kelompok hewan yang melimpah di Indonesia adalah kelompok mamalia. Jumlah jenis
mamalia yang ada di Indonesia sebanyak 720 jenis atau berjumlah 13% jumlah jenis yang
ditemukan di dunia. Sebanyak 35% atau berjumlah 252 jenis mamalia Indonesia ditemukan
di Pulau Sumatera dan menempati urutan kedua terbanyak setelah Pulau Kalimantan.
Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu ±2 bulan, yaitu pada bulan Februari 2023
sampai dengan Maret 2023 di Blok Perlindungan Kawasan Taman Wisata Alam (TWA)
Seblat Kabupaten Bengkulu Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kekayaan jenis
mamalia besar yang terdapat di blok perlindungan kawasan TWA Seblat Kabupaten
Bengkulu Utara. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya dan berguna untuk mendukung aspek pengelolaan terkait
upaya konservasi di TWA Seblat Kabupaten Bengkulu Utara.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode transek garis
(line transect). Metode ini dilakukan dengan cara menelusuri jalur transek yang telah
ditentukan dan mencatat semua penemuan yang didapatkan pada saat pengamatan. Metode
ini dilakukan pada 2 jalur pengamatan dengan 2 hari pengamatan per jalur transek. Panjang
jalur pengamatan yang ditetapkan yaitu 1 km dengan lebar transek 20 m ke kiri dan 20 m ke
kanan jalur. Pengamatan dilakukan dengan 2 kali pengulangan yaitu pada pagi hari pukul
08.30-11.00 WIB dan sore hari pukul 13.30-16.00 WIB pada jalur transek yang sama.
Penemuan jejak kaki mamalia besar dilapangan dicetak dengan menggunakan gipsum.
Pencetakan dengan gipsum dikhususkan untuk jejak kaki yang terlihat jelas dan
memungkinkan untuk dicetak.
Kekayaan jenis mamalia besar yang didapatkan sebanyak 10 jenis dari 8 famili
diantaranya: S. syndactylus dari famili Hylobatidae, T. cristatus, P. melalophos dari famili
Cercopithicidae, S. scrofa dari famili Suidae, tapir T. indicus dari famili Tapirdae, beruang
madu H. malayanus dari famili Ursidae, M. muntjak dan C. unicolor dari famili Cervidae,
E. maximus sumatranus dari famili Elephantidae dan B. bubalis berasal dari famili Bovidae.
Dari ke sepuluh jenis penemuan tersebut, penemuan tanda-tanda aktivitas H. malayanus
memiliki jumlah penemuan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis yang lain yaitu
sebanyak 19 kali penemuan dan mamalia yang paling sedikit ditemukan pada saat
pengamatan yaitu lutung kelabu (T. cristatus) dan tapir (T. indicus) dengan jumlah
penemuan sebanyak 1 kali