PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT DI DESA KARANG JAYA KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

Perempuan merupakan salah satu agen yang ikut bertanggung jawab dalam
pengelolaan hutan lestari, terutama perempuan yang tinggal di sekitar hutan. Hal ini
menyebabkan mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang sumber daya alam.
Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan hutan kaum perempuan tidak
dilibatkan, karena kaum laki-laki yang diperioritaskan dalam mengambil keputusan.
Perempuan hanya dilibatkan ketika masyarakat menyadari bahwa ada kriteria yang bisa
dilakukan perempuan dalam pengelolaan hutan, bukan karena tanggung jawab perempuan
dari awal. Peran perempuan tidak lepas dari pelestarian hutan, karena dalam urusan rumah
tangga perempuan selalu berinteraksi dengan hutan.
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan taman nasional terluas di Pulau
Sumatra (1.375.349, 867 ha) dan terbesar di Asia Tenggara. Sebagian besar kawasan hutan
TNKS adalah hutan hujan tropis yang melindungi keberadaan flora dan fauna di dalamnya.
Beberapa jenis tercatat sebagai spesies endemik dan terancam punah, seperti harimau
sumatera, gajah sumatera, beruang madu, tapir asia, padma raksasa dan lain-lain.
Keberadaan nilai penting tersebut membuat UNESCO menobatkan TNKS sebagai situs
warisan dunia sejak tahun 2004.
Salah satu permasalahan dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Kerinci
Seblat (TNKS) yaitu adanya perbedaan kepentingan masyarakat yang tinggal
berdampingan dengan kawasan. Masyarakat sekitar hutan kurang mengetahui tentang
peraturan pengelolaan kawasan tetapi mereka membutuhkan penghidupan yang berasal
dari hutan. Berdasarkan hal tersebut menimbulkan permasalahan berupa penggarapan
lahan secara ilegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa
partisipasi perempuan yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan
(KPPL) Sumber Jaya dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten
Rejang Lebong mulai dari bulan November sampai Desember 2022. Data yang diperoleh
dari penelitian yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data penelitian diperoleh
melalui pengamatan lapangan, studi literatur, dan wawancara. Teknik pengambilan data
adalah wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Data dan informasi yang
diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan persentase perempuan yang berpartisipasi paling
tinggi 97,5% yaitu pada partisipasi perempuan dalam pemulihan ekosistem kawasan.
Perempuan memiliki keinginan untuk berpartisipasi sesuai dengan arahan dari pihak
TNKS dan bentuk dari tanggung jawab Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah
disepakati. Persentase rendah yaitu 7,5% pada penyusunan kegiatan bersama pihak TNKS.
Saran yaitu meningkatkan peran anggota KPPL Sumber Jaya dalam pengelolaan kawasan
konservasi seperti sosialisasi penanganan konflik satwa liar dari pihak TNKS dan pihak
TNKS diharapkan memberikan pemahaman tentang pengelolaan kawasan konservasi
terhadap anggota KPPL secara berkelanjutan