KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU EPIFIT DI BLOK PERLINDUNGAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) SEBLAT KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Tumbuhan paku epifit merupakan salah satu komponen ekosistem hutan dan
memiliki fungsi ekologis dan ekonomis. Tumbuhan paku sebagai bagian dari
keanekaragaman hayati secara ekologis penting bagi keseimbangan ekosistem hutan,
yaitu mencegah erosi, membantu proses pelapukan serasah hutan, dan produsen dalam
rantai makanan. Serta fungsi ekonomisnya adalah sebagai tanaman hias. Keberadaan
paku-pakuan ini masih kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan tumbuhan lain
dan sering terabaikan (Suraida, 2013). Pertumbuhan tumbuhan paku dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya. Tumbuhan paku tersebar
luas, mulai dari daerah dataran rendah, rawa, sawah, kebun, gunung, tebing terjal, tepi
sungai hingga hutan di seluruh dunia.
Keanekaragaman tumbuhan paku epifit cukup banyak ditemukan di salah satu
kawasan Taman Wisata Alam (TWA), yaitu TWA Seblat. Berdasarkan SK Menhut No.
3890/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 13 Mei 2014 menetapkan bahwa kawasan Taman
Wisata Alam Seblat terletak di Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko Provinsi
Bengkulu dengan luas 7.732,80 Ha. Secara geografis kawasan TWA Seblat terletak pada
03º03’12” – 03º09’24” LS dan 101º39’18” – 101º44’50” BT. Taman Wisata Alam Seblat
ditata menjadi 4 (empat) blok pengelolaan, yaitu: blok perlindungan seluas 5.538,21 Ha,
blok pemanfaatan seluas 1.084,89 Ha, blok rehabilitasi seluas 1.100,69 Ha, blok khusus
seluas 9,01 Ha (BKSDA Bengkulu, 2019). Hingga saat ini belum ada informasi terkait
keanekaragaman tumbuhan paku epifit di TWA Seblat. Maka diperlukannya explorasi
mengenai jenis tumbuhan paku epifit khususnya pada tingkat pohon di Blok Perlindungan
Kawasan Taman Wisata Alam Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2023. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) epifit kondisi habitat
paku epifit khususnya stuktur komposisi pada tingkat pohon di blok Perlindungan
Kawasan TWA Seblat Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan metode Point Center Quarter (PCQ) kombinasi dengan line transect.
Metode Point Center Quarter (PCQ) digunakan untuk memilih pohon yang nantinya akan
dilakukan pengamatan paku efipit. Penelitian ini telah teridentifikasi 10 jenis paku epifit
dan 12 jenis pohon penopang. Paku epifit didominasi oleh Teratophyllum ludens (Fee)
Holtt yang merupakan suku dari Lomariopsidaeceae sebanyak 33 individu. Indeks
keanekaragaman tumbuhan paku epifit dari seluruh transek diperoleh 2,16. Indeks
kesamaan yang diperoleh antara zonasi A dan zonasi B yaitu 75%, sehingga dianggap
mirip. Tidak semua pohon ditemukan epifit. Terdapat 62 pohon yang ada paku epifit, dan
12 pohon tidak ada paku epifitnya Persentase pohon tertinggi yang ditumbuhi paku epifit
yaitu 90% pada jenis Shorea parvifolia Dyer,Fl sedangkan persentase terkecil yang
ditumbuhi paku epifit yaitu 50% pada jenis Mangifera odorata Griff. Hasil pengukuran
faktor abiotik di lokasi penelitian diperoleh rata-rata suhu udara sebesar 22,30C - 28,730C,
kelembaban udara sebesar 78,8 %, dan rata-rata intensitas cahaya matahari sebesar yaitu
297,66 W/m2
.