Neildi, Zahara and Sampurna, Ginting and Tanjung, Pamungkas (2023) EKSPLORASI, IDENTIFIKASI DAN PATOGENESITAS ISOLAT CENDAWAN ENTOMOPATOGEN DARI TIGA LOKASI DI BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.
DRAF REVISI ZAHARA NEILDI - zahara neildi.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Cendawan entomopatogen adalah salah satu cendawan yang bersifat heterotrof,
karena sifatnya yang heterotrof, cendawan entomopatogen hidup sebagai parasite pada
serangga. Penggunaan cendawan entomopatogen untuk pengendalian serangga memiliki
kelebihan yaitu kapasitas produksi yang tinggi, siklus dari cendawan yang entomopatogen
yang relatif singkat dan kemampuan membentuk spora yang tahan terhadap kondisi
lingkungan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cendawan
entomopatogen di Desa Tebat Monok,Kabupaten Kepahiang; Desa Taba Mulan Meringgi,
Kecamatan Curup; dan Desa Talang Kering, Kota Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu
mengambil sampel tanah dari tanaman jagung, isolasi cendawan entomopatogen
menggunakan serangga umpan. Serangga umpan yang digunakan adalah larva Tenebrio
molitor instar ketiga. Cendawan yang tumbuh menyelubungi tubuh larva yang terinfeksi
diambil dengan jarum ose dan diisolasi pada media SDAY, kemudian dimurnikan untuk
dilakukan identifikasi setelah itu dilakukan uji patogenesitas.
Hasil identifikasi didapatkan 12 isolat cendawan entomopatogen yang terdiri dari 4
isolat berasal dari lokasi 1, 6 isolat berasal dari lokasi 2, dan 2 isolat berasal dari lokasi 3.
Perbedaan karakteristik lingkungan ketiga lokasi mempengahruhi jumlah isolat yang
diperoleh juga berbeda. Dua belas isolat yang diperoleh terdapat sepuluh isolat yang mampu
teridentifikasi dan dua isolat yang belum teridentifikasi yaitu 6 isolat Aspergillus sp., 2 isolat
Fusarium sp. Hasil laju pertumbuhan diamati terdapat cendawan entomopatogen yang
mempunyai pertumbuhan lebih cepat yaitu cendawan entomopatogen dengan kode
CeTMM2, CeTBM2, dan CTBM3. Berdasarkan pengamatan uji patogenesitas selama 14
hari setelah inokulasi (HSI) pada 12 isolat cendawan entomopatogen menunjukkan adanya
larva T. molitor yang mati terinfeksi. Mortalitas larva terinfeksi berkisar antara 73.33% -
93.33%, kematian tertinggi terdapat pada isolat CeTBM5 dan kematian terendah terdapat
pada isolat CeTK1. Kontrol yang diperlakukan dengan aquades tidak menunjukkan
kematian, perubahan warna, dan masih aktif bergerak, serta jaringan sel tubuh larva tidak
keluar dari tubuh larva.
Kata kunci: Aspergillus sp., Cendawan Entomopatogen, Fusarium sp.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Protection |
| Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
| Date Deposited: | 23 Jul 2025 03:55 |
| Last Modified: | 23 Jul 2025 03:55 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/23798 |

