Novriani, Jely and Djamilah, Djamilah and Agustin, Zarkani (2023) KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN POPULASI NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.) DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN BENGKULU. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI JELY NOVRIANI E1K017001 - Jely Novriani.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Tanaman kubis (Brassica oleracea L.) merupakan sayuran dataran tinggi tropis
yang banyak dibudidayakan petani di Indonesia. Kebutuhan terhadap sayur kubis semakin
meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk. Tanaman kubis banyak diusahakan
para petani di daerah sentra produksi sayuran dataran tinggi. Kultivar yang banyak
dibudidayakan di daerah tropik seperti Indonesia sampai saat ini berasal dari daerah
beriklim dingin atau berhawa sejuk. Oleh karena itu kubis di Indonesia umumnya
diusahakan secara intensif di dataran tinggi atau di daerah pegunungan mulai ketinggian
800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan mempunyai penyebaran hujan yang cukup
pada setiap tahunnya. Produksi kubis di Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 mencapai
744.307 ton, tahun 2019 mencapai 660.174 ton dan 729.124 ton pada tahun 2020. Pada
tahun 2019 produksi kubis sempat menurun dari tahun 2018. Salah satu faktor penghambat
budidaya tanaman kubis yaitu serangan nematoda. Informasi mengenai nematoda pada
tanaman kubis di Bengkulu belum banyak dilaporkan.
Nematoda pada umumnya menyerang bagian akar tanaman sehingga berdampak
langsung terhadap pertumbuhan tanaman. Berdasarkan laporan petani terdapat gejala
tanaman yang diduga akibat serangan nematoda pada tanaman kubis. survei dan
pengamatan gejala di lapangan yang telah dilakukan pada tanaman kubis di delapan lahan
ditemukan gejala berupa tanaman kerdil, daun menguning dan tanaman layu. Gejala
tersebut diduga akibat serangan nematoda. Pada sampel tanaman kubis bergejala
ditemukan puru pada akar, dimana gejala tersebut merupakan gejala utama serangan
nematoda Meloidogyne. Informasi mengenai nematoda pada tanaman kubis belum banyak
dilaporkan terutama di Bengkulu. Informasi tersebut sangat penting sebagai landasan
langkah awal dalam upaya pencegahan serangan nematoda parasit pada tanaman kubis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis nematoda, menghitung
kepadatan populasi nematoda parasit dan menghitung intensitas serangan yang menyerang
tanaman kubis di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini dilakukan
secara non eksperimen yang terdiri dari berbagai tahap, tahap pertama yaitu pengambilan
sampel di lapangan dengan metode purposive sampling, sampel diambil secara diagonal
sebanyak lima titik tiap lahan, setiap titik diambil dua tanaman sehingga diperoleh 10
tanaman sampel setiap lahannya. Untuk sampel tanah diambil dari daerah perakaran
tanaman kubis yang dijadikan sampel sebanyak 100 gram per titik, kemudian digabungkan
sehingga didapat 500 gram sampel tanah tiap lahan, diekstraksi sebanyak 100 gram dan 10
gram untuk sampel jaringan akar, selanjutnya yaitu proses ektraksi nematoda dengan
metode sentrifuse kemudian dilanjutkan dengan fiksasi nematoda dengan FAA panas,
selanjutnya menghitung kepadatan populasi dan mengidentifikasi nematoda. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
Nematoda yang teridentifikasi pada tanaman kubis di Kecamatan Kabawetan
Kabupaten Kepahiang di empat desa yaitu empat genus Meloidogyne spp, Pratylenchus
spp, Tylenchus spp, dan Rotylenchulus spp. Kepadatan populasi nematoda pada tanah/100
gram yang tinggi didapatkan genus Meloidogyne spp di Desa Tangsi Duren lahan kedua
dengan rata-rata 7,27 ekor. Kepadatan populasi nematoda pada akar/10 gram paling tinggi
didapatkan genus Meloidogyne spp di Desa Bukit Sari lahan pertama dengan rata-rata 8,18
ekor. Nematoda yang ditemukan disetiap lahan masih banyak stadium juvenil dua sehingga
rata-rata kepadatan populasi yang didapatkan antara sampel tanah dan akar tidak jauh
berbeda. Nematoda stadium juvenil 2 akan bergerak di dalam tanah menuju ke ujung akar
yang sedang tumbuh. Berdasarkan perhitungan rumus intensitas serangan akar dari skala
Zeck, didapatkan hasil tingkat kerusakan tertinggi didapatkan di Desa Bukit Sari lahan
pertama yaitu 60%, terendah di Desa Tugu Rejo lahan pertama dan di Desa Suka Sari
lahan pertama yaitu 17%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Plant Pests and Diseases |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 04:04 |
Last Modified: | 23 Jul 2025 04:04 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/23801 |