PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNGA MATAHARI MINI (Melampodium divaricatum) PADA PEMBERIAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARANG SEKAM DI ULTISOLS

Bunga matahari mini (Melampodium divaricatum) memiliki banyak manfaat,
seperti bunga yang mengandung minyak atsiri, sebagai makan dan minuman, sebagai obat
herbal, dan dijadikan sebagai tanaman hias. Salah satu penyebab belum optimalnya
produktifitas tanaman bunga matahari mini di tanah Ultisols, karna Ultisols memiliki kadar
Al yang tinggi dan rendahnya kandungan unsur hara. Maka untuk memenuhi kebutuhan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah dengan menambahkan pupuk kompos kotoran
sapi arang sekam.
Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan interaksi antara pupuk kompos dan
arang sekam pada bunga matahari, dan untuk mendapatkan dosis terbaik pupuk kompos
kotoran sapi dan dosis terbaik arang sekam terhadap tanaman bunga matahari. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tiga ulangan dengan dua faktor
percobaan. Faktor pertama adalah empat taraf pupuk kompos kotoran sapi :P0 = 0 gram/
polybag setara 0 ton/ha P1 = 250 gram/ polybag setara 5 ton/ha P2 = 500 gram/ polybag
setara 10 ton/ha P3 = 750 gram/ polybag setara 15 ton/ha. Faktor kedua adalah tiga taraf
arang sekam : A1 = 50 gram/ polybag setara 2 ton/ha A2 = 100 gram/ polybag setara 4
ton/haA3 = 150 gram/ polybag setara 6 ton/ha.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian pupuk kompos kotoran sapi dan
arang sekam pada tanah Ultisols memiliki interaksi tidak nyata dan belum dapat
mengoptimalkan pertumbuhan bunga matahari mini. Dengan dosis terbaik pupuk kompos
kotoran sapi dan arang sekam terhadap tanaman bunga matahari mini terdapat pada
perlakuan P3A3 (750 gram/ polybag setara 15 ton/ha + 150 gram/ polybag setara 6 ton/ha
) memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman (29 ,6 cm) , jumlah daun (42 helai),
saat muncul bakal bunga (34 HST), saat bunga mekar sempurna (44 HST), Panjang mahkota
bunga (1,4 cm), diameter bunga (3,3 cm), dan panjang kanopi tanaman (59 cm).