Windiarti, Febri and Merakati, Handajaningsih and Sigit, Sudjatmiko (2023) RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KCl DAN DOLOMIT DI ULTISOL. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI FEBRI WINDIARTI E1J019019 - ratna tegar setiowati.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Bawang merah merupakan jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia terutama sebagai bumbu masakan dan obat-obatan. Produksi bawang merah di
Provinsi Bengkulu masih fluktuatif akibat beberapa faktor salah satunya adalah lahan
ultisol untuk budidaya bawang merah. Ultisol memiliki sifat fisik dan kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga perlu dilakukan
perbaikan dengan pemberian pupuk KCl dan dolomit. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan interaksi KCl dan dolomit yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasilnya,
menentukan dosis KCl yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, serta
menentukan dosis dolomit yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari - April 2023 yang berlokasi di Beringin
Raya, Kecamatan, Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dengan ketinggian ± 10 mdpl.
Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2
faktor: faktor pertama yaitu pemberian pupuk KCl dengan dosis 50 kg ha-1
, 100 kg ha-1
,
150 kg ha-1
, 200 kg ha-1
, dan 250 kg ha-1
. Faktor kedua yaitu pemberian dolomit dengan
dosis 0 ton ha-1 atau tanpa kapur, 0,5 x Al-dd atau setara dengan 1,59 ton ha-1
, 1 x Al-dd
atau setara dengan 3,17 ton ha-1
, 1,5 x Al-dd atau setara dengan 4,76 ton ha-1
.
Pengaruh interaksi antara dosis KCl dan dolomit yang diberikan terdapat pada
variabel bobot umbi bawang merah per petak. Hasil tertinggi bobot umbi per petak
mencapai 744 gram pada pemberian dosis 200 kg ha-1 KCl dan 1,5 x Al-dd atau setara
dengan 4,76 ton ha-1
. Dosis KCl sebagai faktor pertama berpengaruh nyata terhadap
variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot segar umbi, bobot kering
umbi, dan bobot umbi per petak. Dosis optimum pupuk KCl untuk hasil bobot kering umbi
per rumpun adalah 202,1 kg ha-1
, namun dosis terbaik yang diberikan untuk hasil bobot
kering umbi per rumpun adalah pada 200 kg ha-1
. Dosis dolomit berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot segar umbi, dan bobot kering
umbi. Dosis pupuk terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah yaitu pada 1,5 x
Al-dd atau setara dengan 4,76 ton ha-1
. Semakin tinggi dosis dolomit yang diberikan dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 14 Aug 2025 04:04 |
Last Modified: | 14 Aug 2025 04:04 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/23865 |