Munthe, Haposan Adi Putra and Sigit, Sudjatmiko and Hesti, Pujiwati (2023) FENOLOGI DAN PRODUKTIVITAS 4 GALUR PADI RAWA YANG DIAPLIKASIKAN UREA MELALUI DAUN. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI Haposan Adi Putra Munthe (E1J019005) - haposan munthe.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Padi merupakan sumber pangan utama masyarakat Indonesia yang produktivitasnya
perlu dijaga, fenologi tanaman dapat menentukan produktivitas suatu tanaman. Lahan rawa
berpotensi dimanfaatkan untuk tanaman padi namun memerlukan teknik pengaplikasian
pupuk urea yang efektif agar tidak hilang begitu saja karena pencucian dengan cara
diaplikasikan melalui daun. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara fenologi
pertumbuhan dengan produktivitas padi rawa yang diaplikasikan dengan urea melalui daun
dan mengevaluasi respon galur padi terhadap aplikasi urea melalui daun pada setiap fase
pertumbuhan. Penelitian kali ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama berupa galur padi rawa yang terdiri atas
4 taraf, yaitu: G1: UBPR 8, G2: UBPR 9, G3: UBPR 11, G4: INPARA 4. Faktor kedua berupa
periode pemberian urea melalui daun yang terdiri atas empat taraf, yaitu: N0: Aplikasi urea
dengan cara ditabur, N1: Penyemprotan urea melalui daun 2 kali, N2: Penyemprotan urea
melalui daun 3 kali, N3 : Penyemprotan urea melalui daun 4 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas padi dilihat dari interaksi variabel
bobot gabah per rumpun tertinggi yang mendapatkan nilai 25.90 g menghasilkan produktivitas
sebesar 4,14 ton/hektar setelah dikonversikan. Bobot gabah per rumpun tertinggi dihasilkan
oleh kombinasi perlakuan galur UBPR 8 dengan penyemprotan urea 2 kali, galur tersebut
merupakan galur yang paling cepat memasuki fase vegetatif, fase primordial, fase bunting,
fase masak penuh, dan masak panen. G2 merupakan galur yang paling lambat memasuki
semua fase fenologi, sedangkan G1 merupakan galur yang paling cepat memasuki fase
vegetatif, fase primordial, fase bunting, fase masak penuh, dan masak panen, lebih cepat
dibandingkan dengan varietas pembanding G4. Pada fase perkembangan malai dan bunga
serta fase masak susu, G1 merupakan galur yang paling cepat, namun tidak ada perbedaan
yang nyata dengan varietas pembanding G4 dan G3.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 14 Aug 2025 04:16 |
Last Modified: | 14 Aug 2025 04:16 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/23871 |