PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PUPUK NPK MELALUI DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI RAWA

Padi merupakan tanaman pangan sebagai sumber pangan pokok di Indonesia. Selama ini
lahan sawah menjadi penyumbang terbesar dalam menghasilkan padi. Namun, lahan-lahan
sawah produktif semakin berkurang luasannya akibat alih fungsi lahan, sementara kebutuhan
pangan semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Upaya yang dapat
ditempuh untuk mempertahankan kecukupan pangan adalah melalui pemanfaatan lahan rawa
yang ketersediaannya masih sangat luas.
Secara alamiah, lahan rawa dicirikan dengan genangan air yang terus menerus atau
musiman. Kondisi tersebut menimbulkan permasalahan dalam pemeliharaan tanaman, terutama
pemupukan. Pemupukan yang umumnya dilakukan melalui tanah, sering tidak efektif karena
hara yang terkandung dalam pupuk yang diaplikasikan hilang sebelum dapat diserap oleh
tanaman. Sebagai alternatif, pemupukan melalui daun dapat ditempuh untuk memenuhi hara
bagi tanaman.
Pupuk NPK mengandung hara makro nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Aplikasi pupuk NPK melalui
daun pada tanaman padi belum banyak dilakukan sehingga konsentrasi maupun frekuensi
aplikasinya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan
hasil padi yang dipupuk NPK melalui daun dengan konsentrasi dan frekuensi yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan pada lahan rawa lebak dangkal yang selalu tergenang dengan
menggunakan rancangan petak terbagi untuk menempatkan 4 konsentrasi pupuk NPK (3%, 6%,
9% dan 12%) pada petak utama dan 3 frekuensi aplikasi (1, 2 dan 3 kali) pada anak petak
berukuran 2,5 m × 2,5 m dengan populasi 100 tanaman per petak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada
pertumbuhan karena perbedaan konsentrasi maupun frekuensi pemupukan NPK yang
diaplikasikan melalui daun. Namun jika dibanding tanpa pemupukan, aplikasi pupuk NPK
melalui daun dapat meningkatkan tinggi tanaman, meningkatkan jumlah anakan total, dan
mempercepat pembungaan masing-masing dengan rata-rata sebesar 7 cm, 2 batang, dan 4 hari.
Hasil penelitian yang serupa juga terlihat pada panjang malai dan persentase gabah bernas yang
juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 6 cm dan 11% jika dibanding tanpa
pemupukan. Untuk jumlah gabah per malai, bobot gabah per rumpun, dan hasil gabah per petak
peningkatan tertinggi diperoleh melalui aplikasi NPK dengan konsentrasi 9%, sedangkan bobot
1000 gabah dengan konsentrasi 3%.