ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DAGING AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA BENGKULU

Ayam broiler adalah sebagai salah satu ternak penghasil daging yang paling banyak
diminati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan daging ayam broiler merupakan salah satu
sumber protein hewani dan harganya relatif lebih murah. Konsumsi daging ayam broiler
selalu lebih besar dibanding ternak unggas lain, khususnya di Kota Bengkulu. Pemasaran
ayam broiler di Kota Bengkulu tentunya melibatkan pedagang untuk mendistribusikan
ayam broiler dari peternaknya langsung kepada konsumen akhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan pedagang daging
ayam broiler di pasar tradisional Kota Bengkulu. Penelitian ini di lakukan pada bulan
Oktober 2022 sampai November 2022 di Kota Bengkulu, alat yang digunakan yaitu
kuisioner yang berisi daftar pertanyaan, alat tulis dan kamera dan alat yang lain yang
dianggap perlu, Variabel yang diamati terdiri dari biaya pemasaran, penerimaan,
pendapatan, R/C Ratio.
Hasil penelitian berupa biaya pemasaran pada pasar minggu Rp 58.017.260, pada
pasar kaget Rp.50.162.143, pada pasar panorama Rp.51.458.333, pada pasar kampung
Rp.54.325.000. Pada hasil penerimaan pasar minggu Rp 72.347.143, pada pasar kaget Rp
58.000.000, pada pasar panorama Rp 67.313.333, pada pasar kampung Rp 69.257.143.
Hasil pendapatan pada pasar minggu Rp.14.329.883, pada pasar kaget Rp.7.837.857, pada
pasar panorama Rp.15.855.000, pada pasar kampung Rp.14.932.143. R/C pada pasar
minggu didapatkan 1,24, pada pasar kaget didapatkan R/C 1,15, pada pasar panorama
didapatkan R/C 1,30, pada pasar kampung didapatkan R/C 1,27.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pendapatan pedagang ayam broiler di
pasar minggu sebesar Rp 14.329.883 dengan nilai R/C 1,24, pendapatan pedagang di pasar
kaget sebesar Rp.7.837.857 dengan nilai R/C 1,15, pendapatan pedagang di pasar
panorama sebesar Rp.15.855.000 dengan nilai R/C 1,30, pendapatan pedagang di pasar
kampong sebesar Rp.14.932.143 dengan nilai R/C 1,27