PERFORMA PRODUKSI DAN MANAJEMEN PENETASAN AYAM BURGO DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Ayam burgo merupakan ayam lokal endemik di Provinsi Bengkulu yang memiliki
kekhasan tersendiri serta banyak keunggulan lainnya, walaupun demikian sampai saat ini
populasi ayam burgo di Provinsi Bengkulu jumlahnya tidak bertambah secara signifikan,
hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, sistem pemeliharaan secara
konveksional yang dilakukan oleh para pemilik ayam burgo serta belum adanya upaya
serius untuk meningkatkan jumlah populasi ayam burgo yang ada di Provinsi Bengkulu.
Masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah lebih menyukai memelihara ayam burgo
jantan karena untuk dijadikan sebagai hobi/kesenangan dari pada untuk produksi. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji performa produksi dan manajemen penetasan
ayam burgo yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode pada
penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang dibagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Hasil yang didapatkan dari survei lapangan diketahui terdapat
29 responden dan hanya 11 responden yang memiliki indukan ayam burgo dengan total
indukan 13 ekor. Umur indukan pertama kali bertelur rata-rata indukan bertelur pada usia
kurang lebih 4 bulan. Rata-rata produksi telur ayam burgo di Kabupaten Bengkulu Tengah
adalah 6 butir/induk/periode dan produksi telur per tahun tertinggi adalah 21 butir dan
yang terendah adalah 10 butir, sehingga rata-rata produksi telur pertahun adalah 16,33
butir/induk/tahun. Seluruh telur yang diproduksi ditetaskan secara alami, dengan jumlah
telur menetas rata-rata 61,11 %, sedangkan lama pengeraman yaitu 21 hari.