PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) FERMENTASI DENGAN Neurospora crassa DALAM RANSUM TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAGING BROILER

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman obat-obatan tradisional yang
mengandung anti bakteri dan senyawa fitokimia. Senyawa fitokimia yang terkandung di
dalam daun kelor (Moringa oleifera) senyawa fenolik yang memiliki antimikroba seperti
flavonoid. Salah satu pengolahan pakan secara biologis adalah dengan fermentasi
menggunakan kapang Neurospora crassa. Neurospora crassa berfungsi untuk
memproduksi warna cerah pada daging ayam, sehingga semakin tinggi level pemberian
pakan fermentasi maka warna daging ayam semakin cerah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2023 di kandang Commercial
Zone And Animal Labolatory (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan
5 ulangan. Perlakuan diberikan pada umur 15-35 hari dan air minum adlibitum. Perlakuan
yang diberikan adalah P0: kontrol perlakuan tanpa tepung daun kelor fermentasi (TDKF)
dengan neurospora crassa, P1: ransum menggunakan 5% TDKF dengan neurospora
crassa, P2: ransum menggunakan 10% TDKF dengan neurospora crassa, P3: ransum
menggunakan 15% TDKF dengan neurospora crassa,variabel yang di amati ialah warna
daging dilakukan oleh 3 orang panelis, bau rasa tekstur, penerimaan umum dan uji
keempukan menggunakan alat penetrometer. Data yang diperoleh ditabulasi untuk
selanjutnya dibahas secara deskriptif dengan menggunakan skala interval dan ANOVA
untuk uji keempukkan (penetrometer) dan menentukan interval kategori sifat organoleptik
setiap variabel.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun
kelor fermentasi dengan neurospora crassa pada pemberian 15% dapat meningkatakan
warna dan tekstur namun tidak menurunkan bau dan rasa pada daging broiler.