KECERNAAN PROTEINKASAR(PK) DAN SERAT KASAR (SK) PADAKAMBINGPEYANG DIBERIKAN SUPLEMENTASI HERBALDAN ASAM HUMAT DENGANPAKANFERMENTASI LUMPURSAWIT

Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang dikembangkansebagaiternak penghasil daging dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging nasional. Padatahun2021 populasi kambing di Indonesia sebesar 18.900.000 ekor, kemudian meningkat padatahun 2022 menjadi sebanyak 19.400.000 ekor. Kambing PE merupakan tipe dwigunayang mana ternak ini dapat dijadikan sebagai penghasil susu dan daging, namundiIndonesia pada umumnya masih menggunakan sistem pemeliharaan secara tradisionaldengan pemberian pakan tunggal rumput lapangan. Pakan adalah unsur utama yang harus terpenuhi setiap hari untukmencapaiproduktivitas ternak yang optimal dari potensi genetik ternak dan penyumbangbiayaproduksi terbesar yaitu sekitar 60%-70%. Limbah sawit terutama solid merupakansumberpakan ternak yang potensial dengan harga yang sangat murah. Suplementasi pakandibutuhkan pada ternak yang mendapatkan pakan berbasis limbah untuk meningkatkanproduktivitasnya, suplementasi memiliki fungsi penting untuk meningkatkan pertumbuhanbakteri agar pertumbuhan optimal. Pada penelitian ini diberikan suplementasi herbalberupa Curcuma mangga, Melastoma malabathricum, Andrographis paniculatadanNigella sativa yang ditambahkan dengan asam humat. Asam humat merupakanzat aditifalami yang diperoleh dari proses biodegradasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplemen organikyangmengandung herbal dan asam humat terhadap kecernaan protein kasar dan serat kasar padakambing PE. Penelitian ini dilaksanakan mulai Desember 2022 sampai April 2023yangbertempat di peternakan rakyat di Seluma (Babatan) Bengkulu dan analisis di laboratoriumPAU-IPB. Penelitian ini menggunakan 24 ekor kambing PE betina berumur 10-12bulandengan BCS sekitar 5-6 dan rataan berat badan 21-23 kg yang dibagi menjadi 4perlakuandan 6 ulangan setiap perlakuan, sebagai berikut P0 = herbal, P1 = herbal +humat 2gram/ekor, P2 = herbal + humat 4 gram/ekor , P3 = herbal + humat 6 gram/ekor. Semuaperlakuan diberi pakan yang sama yaitu 2% ampas tahu, 4% fermentasi rumput lapangdansolid secara ad libitum. Data dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan denganUjiDuncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis menunjukkan bahwa rataannilaikecernaan PK berkisar antara 62,72%-75,96% dengan rataan konsumsi PKberkisar antara132,49-152,99 g/ekor/hari dan rataan produksi feses PK 31,56-51,13 g/ekor/hari.Kecernaan SK berkisar antara 61,02-67,74% dengan rataan konsumsi SKberkisar antara96,29-113,49 g/ekor/hari dan produksi feses berkisar antara 33,58-38,01 g/ekor/hari.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian suplementasi herbaldan asam humat dengan pakan fermentasi lumpur sawit mampu menaikkan nilai kecernaanPK namun belum mampu menaikkan nilai kecernaan SK