STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DI PROVINSI BENGKULU MENUJU ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pembangunan yang efektif membutuhkan keterlibatan awal dan nyata dari semua pihak serta
stakeholder dalam menyusun rancangan kegiatan pembangunan yang terencana, sistematis dan
realistis, termasuk pembangunan dan pengembangan koperasi. Koperasi adalah soko guru
perekonomian Indonesia atau koperasi merupakan tulang punggung perekonomian. Oleh
karena itu, koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran
masyarakat, bukan kemakmuran orang-seorang. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan industri, koperasi harus dapat mengikuti
perkembangan dan perubahan tersebut dengan mengembangkan berbagai strategi inovasi
dalam setiap aspek, mulai dari manajemen, finansial, pemasaran dan inovasi produk/jasa
layanannya. Oleh karena itu, pada era revolusi industry 4.0, koperasi harus beradaptasi dan
bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa dinamis. Transformasi dan
adaptasi koperasi adalah membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak
koperasi di awal-awal pengembangannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan menganalisis faktor eksternal dan
internal serta menyusun strategi Pengembangan Koperasi di Provinsi Bengkulu menuju Era
Revolusi Industri 4.0. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis. Data yang
digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara, kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 154 orang pengurus koperasi. Penelitian ini menggunakan
metode analisis deskriptif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, Koperasi di Provinsi Bengkulu membutuhkan strategi
pengembangan Koperasi menuju era Revolusi Industri agar tetap aktif, sehat dan berdaya
saing dengan melihat faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang- Ancaman). Dari hasil analisis SWOT tersebut diperoleh strategi WO (Turn Around Strategy)
pengembangan koperasi di Provinsi Bengkulu yang pada diagram hasil analisis SWOT
vi
terletak pada Kuadran III, mendukung strategi WO (Turn Around Strategy):
Meminimalkan Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang Sehingga Turn Around
Strategi pengembangan Koperasi di Provinsi Bengkulu pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) Pembinaan koperasi dalam upaya promosi dan pemasaran produk koperasi melalui
event-event regional, nasional dan internasional melalui saluran digital maupun non-digital
(O1,W1); (2) Penguatan manajemen usaha koperasi berbasis teknologi melalui pelatihan usaha
dan teknologi informasi, sehingga meningkatkan daya saing usaha (O5,W2); (3)
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengurus dalam mengoperasikan serta
memanfaatkan media sosial (O5,W1) dan (4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
terkait Pengembangan Produk Usaha Koperasi (O5,W2). Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka saran diberikan adalah: (1) Pengurus Koperasi
diharapkan dapat terus aktif mencari informasi atau ilmu-ilmu mengenai segala tugas yang
berkaitan dengan bidang masing-masing; (2) Pemerintah Daerah dan Pusat diharapkan dapat
lebih meningkatkan dan menggalakkan kegiatan yang mengarah kepada program-program
perkoperasian di Era Revolusi Industri 4.0 yang memberikan pembinaan dengan mengikuti
perkembangan kemampuan teknologi dan sumber daya manusia di era sekarang; (3) Pengurus
Koperasi dan pemerintah diharapkan dapat membangun sarana prasarana Koperasi, mempromosikan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait dengan baik, sehingga
Permasalahan Internal Koperasi dapat di minimalisir; (4) Sebaiknya Pemerintah untuk dapat
memberdayakan, memfasilitasi dan memberikan Perlindungan bagi Koperasi di Provinsi
Bengkulu sehingga dapat menjadi Koperasi yang berdaya saing tinggi dan (5) Pemerintah
Provinsi Bengkulu untuk dapat memberikan dana bantuan sebagai modal Koperasi dalam
Mengembangkan Usaha. Kata Kunci: Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman, Strategi dan Pengembangan
Koperasi