PENGARUH VARIABEL SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP KINERJA PEMASARAN UMKM DI INDONESIA

UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan
kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan
dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas
nasional. Internet secara signifikan mempengaruhi banyak interaksi manusia, hal
ini membentuk bagaimana orang berbagi informasi dan menciptakan perilaku
bisnis yang baru, termasuk UMKM. Di era digitalisasi 4.0 yang akan menunju ke
5.0, saat ini, merupakan peluang bagi UMKM dalam pengembangan dan
penggunaan media baru dalam komunikasi pemasaran. Apalagi dengan
berkembangnya media sosial, komunikasi pemasaran berbasis internet menjadi
lebih mudah dan murah. Hal itu juga mendorong kreativitas untuk menciptakan
konvergensi strategi dalam komunikasi pemasaran. Penggunaan media sosial ini
dapat menjadi solusi pengembangan pemasaran UMKM dalam skala lokal,
nasional maupun global. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel
social media marketing terhadap kinerja pemasaran UMKM di Indonesia pada
masa pandemic Covid-19.
Penelitian ini mengaplikasikan teori social media marketing yang dapat
menjelaskan peranan internet dalam kegiatan pemasaran di era teknologi
informasi yang semakin maju. Stanton (2005) menjelaskan bahwa perkembangan
teknologi telah merubah bentuk saluran distribusi dari manual ke digital (zero
level). Menurut Rayport dan J.Jaworski (2003), ada berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja pemasaran, yaitu context, merupakan tampilan muka dari
situs yang mencerminkan nilai keindahan dan kegunaan dari situs tersebut’
content, yaitu merupakan semua objek digital yang terdapat dalam sebuah web
baik dalam bentuk audio, video, image ataupun text, community merupakan ikatan
hubungan yang terjadi antara sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah
website karena adanya kesamaan minat atau hobi, dan connection yaitu
kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah webpage ke webpage
lainnya ataupun website lainnya dengan onclick baik pada text, images maupun
toolbars yang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner. Responden penelitian ini adalah pelaku UMKM di
Indonesia yang menggunakan media sosial dalam pemasaran produk yang
berjumlah 205 orang diambil dengan teknik non probability sampling. Responden
didapatkan dengan menyebarkan kuesioner online. Metode analisis data
ix
digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Berdasarkan penelitian lapangan, diperoleh hasil bahwa: (1) Variabel
content pada kegiatan social media marketing memiliki pengaruh positif dan
signfikan terhadap kinerja pemasaran UMKM di Indonesia. Artinya, jika
informasi yang disajikan dalam social media marketing semakin baik, maka
kinerja pemasaran UMKM akan semakin tinggi; (2) Variabel context pada
kegiatan social media marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pemasaran UMKM di Indonesia. Artinya, jika informasi yang
disajikan dalam context yang tepat pada social media marketing, maka kinerja
pemasaran UMKM akan semakin tinggi; dan (3) Variabel connection pada
kegiatan social media marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pemasaran UMKM di Indonesia. Artinya, jika sosial media yang
digunakan oleh UMKM terkoneksi dengan baik dengan situs-situs lainnya, maka
kinerja pemasaran UMKM akan semakin tinggi. (4) Variabel content merupakan
variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pemasaran UMKM.
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, beberapa saran yang dapat
diberikan adalah: (1) Bagi UMKM hendaknya membuat content dalam social
media marketing yang menarik dan menimbulkan persepsi positif serta
ketertarikan terhadap produk, seperti memberikan informasi tentang keunggulan
produk dan perusahaan serta membuat konten yang disertai dengan audio dan
video tentang produk; (2) Perancangan context dalam social media marketing
harus sesuai dengan karakteristik konsumen yang dituju dan harus dapat membuat
brand image dan brand identity, baik dari sisi produk maupun identitas usaha
UMKM, dengan cara membuat tampilan konten web yang emosional (seperti alur
cerita sedih, gembira dan sebagainya), memberi informasi tentang manfaat
produk, disertai dengan konten testimoni melalui audio dan video tentang produk;
dan (3) Membuat blog atau website sebagai sarana social media marketing yang
mudah ditemukan oleh calon konsumen dan terkoneksi dengan baik pada situs�situs online yang sering dikunjungi oleh konsumen (pop up) dan juga pada situs�situs online UKM secara nasional.
Kata Kunci: Konten, Konteks, Koneksi dan Kinerja Pemasaran