Cahyani, Meitria Dwi and Muhartini, Salim and Sularsih, Anggarawati (2023) PENGARUH FASHION INVOLVEMENT DAN SHOPING LIFESTYLE TERHADAP IMPULSIVE BUYING DENGAN SIKAP HEDONIC SEBAGAI INTERVENING PADA KONSUMEN MUDA DI KOTA BENGKULU. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Tesis Meitria Dwi Cahyani (1) - Meitria Dwi.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Implusive buying pada bidang fashion merupakan keputusan atau suatu
kemauan untuk melakukan sesuatu yang disukainya dalam bidang fashion. Impulsive
buying sebagai suatu rencana yang dibuat oleh seseorang untuk membeli barang atau
jasa di masa mendatang. Dengan kata lain, seseorang dapat merefleksikan
pembeliannya terhadap produk atau jasa yang sudah direncanakan pada merek
tertentu. Industri fashion memiliki perkembangan mode yang lebih cepat
dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini karena fashion dipengaruhi oleh trend
dan gaya hidup (life style) yang berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan trend
dan life style konsumen tersebut, terutama dimiliki oleh generasi millineal atau disebut
dengan generasi milenial (konsumen muda). Penelitian ini menarik untuk dilakukan
karena untuk menjelaskan hubungan antara shoping lifestyle dan fashion involvement
terhadap sikap hedonis dan prilaku pembelian impulsif konsumen
Penelitian ini menggunakan teori TPB (Theory of Planned Behavior) dari
Ajzen (2005) yang mengkaitkan faktor product placement dan brand image terhadap
repurchase intention. Sementara itu, untuk keterkaitan variabel dalam dunia fashion,
keinginan konsumen untuk menggunakan atau mengadopsi fashion baru, didorong
oleh faktor inovasi, fashion involvement dan nilai sosial (social values). Noh et al.,
(2014); Won dan Kim (2020); dan Sihartin dan Listyorini (2021) memberi bukti bahwa
shoping lifestyle, fashion involvement dan hedonic shoping motivation memiliki
pengaruh pada perilaku pembelian konsumen.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden menggunakan teknik penyebaran
offline yang disebarkan pada konsumen distro di Kota Bengkulu. Sampel yang
digunakan dalam analisis adalah 195 orang yang diambil dengan teknik accidental
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
SEM-PLS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Fashion involvement secara signifikan
berpengaruh terhadap sikap hedonis kaum muda dalam industri distro di Kota
Bengkulu. Hal ini berarti apabila fashion involvement semakin meningkat, maka sikap
hedonis kaum muda pada produk-produk distro juga akan semakin tinggi; (2) Shoping
lifestyle secara signifikan berpengaruh terhadap sikap hedonis kaum muda dalam
industri distro di Kota Bengkulu. Hal ini berarti apabila perilaku shoping lifestyle
lsemakin meningkat, maka sikap hedonis kaum muda pada produk-produk distro juga
akan semakin tinggi; (3) Fashion involvement secara signifikan berpengaruh terhadap
impulse buying kaum muda pada produk distro di Kota Bengkulu. Hal ini berarti
apabila perilaku fashion involvement semakin meningkat, maka perilaku impulse
buying kaum muda pada produk-produk distro juga akan semakin tinggi; (4) Shoping
lifestyle tidak berpengaruh signifikan terhadap impulse buying kaum muda pada
produk distro di Kota Bengkulu. Hal ini berarti bahwa shoping lifestyle tidak
mempengaruhi perilaku impulse buying kaum muda pada produk-produk distro; (5)
Sikap hedonis secara signifikan berpengaruh terhadap impulse buying kaum muda
pada produk distro di Kota Bengkulu. Hal ini berarti apabila sikap hedonis semakin
tinggi, maka perilaku impulse buying kaum muda pada produk-produk distro juga akan
semakin meningkat; (6) Sikap hedonis secara partially mediation pada pengaruh
fashion involvement terhadap impulse buying kaum muda pada produk distro di Kota
Bengkulu. Hal ini berarti fashion involvement telah mampu mendorong sikap hedonis
kaum muda semakin tinggi, sehingga perilaku impulse buying kaum muda pada
produk-produk distro juga akan semakin meningkat dan (7) Sikap hedonis secara fully
mediation pada pengaruh shoping lifestyle terhadap impulse buying kaum muda pada
produk distro di Kota Bengkulu. Hal ini berarti shoping lifestyle tidak mampu
mempengaruhi perilaku impulse buying kaum muda pada produk-produk distro juga
akan semakin meningkat, tanpa adanya sikap hedonis.
Saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Diharapkan pihak
perusahaan atau dalam penelitian adalah distro di Kota Bengkulu dapat
viii
mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen agar tercipta
fashion involvement pada diri konsumen, yang pada saat nantinya muncul positive
emotion. Sehingga terjadi dorongan untuk membeli suatu produk fashion yang
tersedia, mengingat sangat perlu terciptanya efek pembelian secara impulsive atau
keinginan untuk mencoba produk-produk baru, guna lebih meningkatkan pendapatan.
Selain itu juga perlu adanya inovasi produk sesuai dengan segmen pasar yang dituju
dan lebih sering melakukan cross selling agar terjadi intention to adopt new fashion
dan (2) Kalangan remaja merupakan pasar yang potensial bagi produk-produk khusus
seperti produk-produk distro, oleh karena itu, para pemasar produk distro hendaknya
mengetahui bagaimana gaya hidup remaja di lingkungan usahanya sehingga produk
yang mereka tawarkan dapat masuk dan diterima oleh pasar.
Kata Kunci: Fashion Involvement, Shoping Lifestyle, Sikap Hedonis dan Impulse
Buying
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Postgraduate Program > Master of Law Program |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 04:42 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 04:42 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24041 |