PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GREEN INNOVATION TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN GENDER DEWAN DIREKSI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) dan green innovation
terhadap kinerja keuangan yang dimoderasi oleh gender dewan direksi.
Pengungkapan CSR perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan
indicator GRI-G4, sedangkan untuk green innovation sendiri menggunakan
dengan metode dummy yaitu bernilai 1 jika selama tiga tahun sebelumnya
perusahaan telah memperkenalkan atau mengembangkan produk baru yang
meningkatkan penghematan energy. Gender dewan direksi dikur dengan diukur
menggunakan rata-rata direksi perempuan. Untuk mengukur kinerja keuangan
menggunakan proksi return on asset (ROA).
Penelitian ini diuji menggunakan regresi berganda dengan program E�views versi 12. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor energi dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2018-2022. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan
Purposive sampling dengan jumlah sebanyak 50 pengamatan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility dan green
innovation tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset
(ROA). Namun setelah dimoderasi gender dewan direksi mampu memoderasi
pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan, akan tetapi gender dewan direksi tidak
mampu memoderasi pengaruh green innovation terhadap kinerja keuangan.
Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan informasi teoritis
mengenai teori stakeholder, resource based view (RBV) dan teori kontijensi.
Dalam hubungannya dengan teori stakeholder, dimana CSR seakan menjadi
kebutuhan informasi oleh para stakeholder, semakin tinggi pengungkapan CSR
yang dilakukan oleh perusahaan maka akan semakin tinggi pengembalian
investasi yang akan dihasilkan, dan semakin banyak pula modal yang harus
dikelola, sehingga memaksimalkan laba perusahaan. Sedangkan kaitannya dengan
teori RBV, green innovation dilakukan tujuannya untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif perusahaan. Teori kontijensi menjelaskan sifat feminism wanita. Selain
itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak
manajemen, investor dan pihak-pihak berkepentingan dalam mengambil
keputusan dan kebijakan dalam berinvestasi sehingga dapat menghasilkan
investasi yang optimal.
Keterbatasan penelitian ini adalah rata-rata pengungkapan CSR yang
dilakukan oleh perusahaan sampel masih minim sekali sehingga menyebabkan
xi
pengaruh yang diberikan tidak terlalu signifikan terhadap ROA. Selain itu juga
nilai adjusted R-squared dimana pengungkapan CSR dan inovasi hijau hanya
mampu mempengaruhi kinerja keuangan kurang dari 50%. Maka dari itu peneliti
menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan pengukuran variabel
profitabilitas lainnya, seperti Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin
(NPM) atau Return Of Investment (ROI) dan menambah jumlah sampel penelitian
dengan memanjangkan periode waktu penelitian agar hasil penelitian dapat lebih
menjelaskan kondisi perusahaan yang sebetulnya.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Green Innovation, Gender Dewan
Direksi dan Kinerja Keuangan.