EFEKTIVITAS INTERNAL AUDIT DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP SUSTAINABLE PUBLIC PROCUREMENT (SPP) (Studi Kasus Pada BUMN Di Kota Bengkulu)

Semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa keberlanjutan harus
menjadi prioritas bisnis mereka dan menetapkan target. Ini bukan hanya karena
meningkatnya undang-undang dan peraturan, tetapi juga karena konsumen,
pemegang saham, dan karyawan mereka sendiri menuntutnya. Pengadaan, yang
lebih umum mengacu pada proses atau kegiatan penyediaan layanan atau barang
kepada suatu organisasi, dapat memainkan peran penting dalam mencapai
tujuan.Menurut Bank Dunia, pemerintah saat ini menghabiskan sekitar $13 triliun
untuk pengadaan publik untuk barang, jasa, dan pekerjaan. Pengadaan publik yang
baik dapat membuka triliunan dolar dalam penghematan tahunan yang dapat
digunakan untuk mendukung ekonomi yang hijau, tangguh, dan inklusif. Pada saat
yang sama, seperempat dari pengeluaran ini hilang karena inefisiensi.
Penelitian ini bertujuan memberikan bukti secara empiris efektivitas
internal audit dan value for money terhadap sustainable public procurement.
Penelitian ini diuji menggunakan SMART-PLS versi 4. Populasi yang digunakan
dalam penelitian adalah 30 BUMN dikota bengkulu. Responden dalam penelitian
ini adalah internal audit,petugas pengadaan dan petugas keuangan. Pengumpulan
data dengan cara penyebaran kuisioner secara offline. Kuisioner dibagikan kepada
30 perusahaan dan kembali 30 kuesioner.
Hasil dari uji penelitian ini yang menggunakan SMART-PLS versi 4
menunjukkan bahwa: (1).Efektivitas internal audit tidak berpengaruh terhadap
sustainable public procurement, (2).Efektivitas internal audit terhadap value for
money berpengaruh secara langsung positif, (3).Value for money terhadap
sustainable public procurement secara langsung berpengaruh positif dan (4).Value
for money memediasi hubungan tidak langsung efektivitas internal audit terhadap
sustainable public procurement.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
untuk membangun konsep-konsep baru dan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya sedangkan hasil penelitian ini diharapkan bisa
menjadi bahan masukan dan pertimbangan kepada perusahaan BUMN Kota
Bengkulu untuk tetap mempertahankan efektivitas dari kinerja audit internal
dalam meningkatkan penilaian kinerja perusahaan berdasarkan konsep value for
money guna mencapai pengadaan publik yang berkelanjutan.
xii
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah desain kuisionernya yang tidak
memisahkan kuisioner yang untuk internal audit, petugas pengadaan dan petugas
keuangan, sehingga ada kemungkin yang mengisi itu hanya di tujuan yang tidak
diinginkan karena bergabung semuanya jadi kemungkinan itu ada terjadinya
kuisioner tidak diisi oleh orang yang tepat dan Nilai R-Square dalam penelitian ini
memiliki nilai R-Square yang lemah untuk sustainable public procurement yaitu 0.4
berarti variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 40%.
Rendahnya nilai Nilai R-Square berkaitan dengan variabel dan proksi yang
digunakan dalam penelitian ini. Saran peneliti selanjutnya agar dapat dipisahkan
antara kuisioner untuk internal audit,petugas pengadaan dan petugas keuangan.
sehingga data bersumber dari orang yang tepat dan Menambahkan jumlah variabel
independen lainnya untuk meningkatkan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.