PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PENGURANGAN UNSUR HARA P SINTETIK YANG DISUBSTITUSI DENGAN PUPUK ORGANIK PAITAN (Tithonia diversifolia) PADA ULTISOL

Jagung manis (Zea mays SaccharataSturt L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman serealia yang sangat disukai oleh banyak orang karena memiliki rasa yang manis
dan teksturnya yang lembut. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam 100 g jagung manis
yaitu karbohidrat 19 g, gula 3,2 g, serat 2,7 g, protein 3,2 g, lemak1,2 g, vitamin A 2 mg,
vitamin C 6,8 g, mangnesium 37 mg, dan air. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memenuhi permintaan masyarakat akan jagung manis adalah pemanfaatan lahan-lahan
marjinal seperti ultisol. Unsur posfor (P) merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman
jagung manis baik dalam fase vegetatif maupun fase generatif. Pemupukan P menjadi salah
satu cara untuk mengelola ultisol karena rendahnya kandungan P dalam tanah. Kekurangan
P pada ultisol dapat disebabkan oleh kandungan unsur P di dalam tanah yang berasal dari
pelapukan batuan memang sudah rendah atau kandungan unsur P dalam tanah tinggi
namun tidak dapat diserap oleh tanaman karena terikat dengan unsur lain seperti Al. Unsur
hara P pada pertanian biasanya berasal dari pupuk sintetik. Penggunaan pupuk sintetik ini
lama kelamaan akan merusak sifat sifat tanah. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain
untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan pupuk yang berasal dari bahan organik
seperti paitan atau (Tithonia diversifolia). Pemberian paitan dapat meningkatkan
kandungan P dalam tanah sekaligus dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan juga biologi
tanah.
Berdasarkan hal di atas tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pola
pertumbuhan tanaman jagung manis dan menentukan dosis pupuk organik paitan yang
dapat mensubstitusi unsur hara P sintetik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis.Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan April 2019 di
Zona Percobaan Medan Baru Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini
disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor
tunggal yaitu pengurangan dosis P sintetik yang disubtitusi dengan paitan (P) yang terdiri
atas :100% P dari P Sintetik setara 54 kg/ha; 80% P dari P Sintetik setara 43,2 kg/ha +
20% P Paitan setara 10,8 kg/ha; 60% P dari P Sintetik setara 32,4kg/ha + 40% P Paitan
setara 21,6 kg/ha; 40% P dari P Sintetik setara 21,6 kg/ha + 60% P Paitan setara 32,4
kg/ha; 20% P dari P Sintetik setara 10,8 kg/ha + 80% P Paitan setara 43,2 kg/ha; 0% P dari
P Sintetik setara 0 kg/ha + 100% P Paitan setara 54 kg/ha. Data variabel utama yang
dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) atau uji F pada
taraf 5%. Variabel yang berpengaruhnyata pada pengurangan unsur hara P sintetik yang
disubstitusi dengan pupuk organik paitan (Tithonia diversifolia) pada ultisol dilakukan uji
beda rata-rata BNT dan dilakukan uji korelasi antar variabel utama yang diamati.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan pada semua perlakuan
pada pengurangan P sintetik yang disubstitusi pupuk organik paitan relatif seragam namun
perlakuan persentase 0% P dari P Sintetik setara 0 kg/ha + 100% P Paitan setara 54 kg/ha
memberikan hasil cenderung lebih tinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter
batang tanaman jagung manis. Komposisi persentase 0% P dari P Sintetik setara 0 kg/ha +
100% P Paitan setara 54 kg/hamenghasilkan jumlah daun terbanyak yaitu sebesar 8,3 helai,
tingkat kehijauan daun tertinggi yaitu sebesar 51,315 Brix dan panjang tongkol tanpa
kelobot terpanjang yaitu sepanjang 18,23 cm.