PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) AKIBAT PEMBERIAN DOSIS VERMIKOMPOS DI SISTEM PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA

Bertambahnya jumlah penduduk yang diiringi dengan kebutuhan pangan yang terus
bertambah perlu dilakukan budidaya tanaman yang baik untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat Indonesia. Penurunan kesuburan tanah adalah salah satu kendala dalam
mengoptimalkan proses budidaya. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kacang
tanah adalah melalui pemberian pupuk. Penggunaan pupuk organik dipercaya mampu
untuk mengembalikan kualitas tanah serta dapat memperbaiki komposisi hara di dalam
tanah. Salah satu pupuk organik yang digunakan adalah pupuk vermikompos. Pupuk ini
memanfaaatkan aktivitas cacing tanah dialam tanah dan pembuatannya memerlukan waktu
dan kapasitas cacing yang banyak, sehingga pemanfaatannya harus betul-betul di
optimalkan. Penerapan pupuk organik didalam tanah dengan sistem olah tanah yang
berbeda mempunyai struktur yang baik dan tanah yang kecukupan bahan organik
mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang kandungan bahan
organiknya rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah Mendapatkan dosis vermikompos yang terbaik
untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada sistem
pengolahan tanah yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019
sampai Mei 2019 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Desaign) dengan dua
faktor terdiri dari petak utama yaitu Sistem Olah Tanah dengan 2 taraf yaitu tanpa olah
tanah dan olah tanah sempurna dan anak petak yaitu dosis pupuk vermikmpos dengan 4
taraf perlakuan 0, 5, 10, 15 ton/ha
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada sistem olah tanah sempurna berpengaruh
nyata memberikan hasil terbaik dengan perbandingan hasil pada sistem tanpa olah tanah
pada variabel tinggi tanaman sebesar 17,53 cm, jumlah cabang tanaman 1,29 cabang,
jumlah bintil akar 76,25, dan bobot 100 biji 3,23 g. Pemberian dosis vermikompos pada
kacang tanah hingga 15 ton/ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dengan indikator tinggi
tanaman, umur berbunga, jumlah cabang tanaman, jumlah bintil akar sedangkan telah
dicapai dosis optimum sebesar 8,48 ton/ha-1 pada berat segar berangkasan, 8,67 ton/ha-1
pada berat kering berangkasan, 8,29 ton/ha-1 pada bobot polong, 9,26 ton/ha-1
pada bobot
biji per tanaman, 9,5 ton/ha-1 pada bobot biji per petak dan 8,37 ton/ ha-1
pada bobot 100
biji. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara faktor sistem pengolahan tanah dan
pemberian macam dosis vermikompos terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah.
Kata kunci: Kacang Tanah, Pupuk Vermikompos, Sistem Olah Tanah