Izzatuddinillah, Iffah and Kanang, S. Hindarto and Yulian, Yulian (2020) POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN SALAK VARIETAS GULA PASIR (Salaccazalaccavar.ambonensis) DI KECAMATAN PADANG JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI FULL IFFAH IZZATUDDINILLAH (E1F015009).pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (7MB)
Abstract
Varietassalak yang termasuk unggul adalah salak gula pasir (Salacca zalacca
var.amboinensis) merupakan komoditas Indonesia dan berpotensi untuk dikembangkan,
maka perlu di introduksi oleh daerah lain agar membantu peningkatan produksi dan
kualitasnya.Untuk membudidayakan salak gula pasir di Kecamatan Padang Jaya maka perlu
dilakukan studi kesesuaian lahan tentang salak gula pasir guna melihat factor pembatas dan
model pengelolaan dalam memperbaiki factor pembatas tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2019,
dengan metode system klasifikasi kesesuaian lahan (FAO, 1976). Penelitian ini terdiri dari
kegiatan lapangan dan analisis laboratorium. Kegiatan lapang meliputi pra survei, survey
lapangan, analisis data dan penyusunan peta. Kegiatan analisis laboratorium dilakukan di
Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa
kesesuaian lahan aktual untuk tanaman salak di Kecamatan Padang Jaya adalah kelas paling
tinggi yaitu S2fs dengan luas 5972,16 ha (29,83%) mempunyai faktor pembatas retensi hara
dan kelerengan, S3fs 2270,65 ha (11,49%) dengan faktor pembatas retensi hara dan
kelerengan, S3fns 1100,45 ha (5,39%) dengan faktor pembatas retensi hara,ketersediaan
hara dan kelerengan, S3rfs dengan luas 4319,86 ha (21,58%) dengan faktor pembatas media
perakaran, retensi hara dan kelerengan, kemudian S3fn 619,19 ha (3,09%) memiliki faktor
pembatas retensi hara dan ketersediaan hara, S2fn memiliki luasan 78,35 ha (0,39%) dengan
faktor pembatas retensi hara dan ketersediaan hara.Untuk kesesuaian lahan potensial adalah
S1 6050,51 ha (30,22%)kategori sangat sesuai, dan S2 6572,02 ha (32,83%) kategori cukup
sesuai, S2r dengan luas 4319,86 (21,58%) dengan faktor pembatas media perakaran. Model
pengelolaan secara konservasi memiliki kelas lereng 1-3. Dimana tanaman salak termasuk
tanaman yang tidak dapat terpapar sinar matahari secara langsung, maka perlu adanya model
alley cropping disesuaikan dengan tanaman keras lainnya yang dapat menaungi tanaman
salak. (Program StudiIlmu Tanah, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Bengkulu).
Kata kunci :SalakGulaPasir, KesesuaianLahan, PotensiPengembanganTanaman
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Soil Science |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 02:16 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 02:16 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24178 |