KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN ENERGI (DE) PAKAN MENGGUNAKAN AMPAS KELAPA (Cocos nucifera L.) DALAM KONSENTRAT DENGAN LEVEL BERBEDA PADA KAMBING NUBIAN LAKTASI

Ampas kelapa merupakan limbah hasil ikutan proses pembuatan santan kelapa.
Keberadaannya cukup banyak, namun pemanfaatannya masih terbatas. Kandungan nutrisi
yang cukup baik memberikan peluang untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Karakteristik ampas kelapa yang mudah rusak menyebabkan kurang disukai ternak
sehingga pemanfaatannya terbatas
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kecernaan protein kasar (PK) dan energi
tercerna atau Digestible Energy (DE) pakan menggunakan ampas kelapa (Cocos nucifera
L.) dalam konsentrat dengan level berbeda pada kambing Nubian laktasi. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2019 di kandang kambing Jurusan
Peternakan Universitas Bengkulu, Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Bujur Sangkar Latin (RBSL), dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi
perlakuan P0 (konsentrat tanpa ampas kelapa), P1 (konsentrat dengan 3,55% ampas
kelapa) dan P2 (konsentrat dengan 6,85% ampas kelapa). Analisis data menggunakan sidik
ragam (ANOVA) dan jika berpengaruh nyata (P < 0,05) dilanjutkan dengan uji Least
Significance Different (LSD). Adapun variabel utama yang diamati yaitu konsumsi (
protein kasar, energi, hijauan dan konsentrat), produksi (protein kasar dan energi feses) dan
kecernaan (protein kasar dan energi) sedangkan variabel pendukung meliputi konsumsi air
minum dan mikroklimat ( temperatur dan kelembaban).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pakan ampas kelapa
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar (PK) dengan persentase
kecernaan P0 70,79%, P1 64,42% dan P2 48,53 % sedangkan pada kecernaan energi
berpengaruh tidak nyata dengan persentase kecernaan energi pada pakan P0 69,25 %, P1
63,90 % dan P2 60,37%. Kesimpulan penelitian kecernaan protein kasar (PK) dan energi
tercerna atau Digestible Energy (DE) pakan menggunakan ampas kelapa (Cocos nucifera
L.) dalam konsentrat dengan level berbeda pada kambing Nubian laktasi, berdampak
terhadap penurunan konsumsi (protein kasar, energi, dan total konsentrat) dan kecernaan
protein kasar tetapi tidak berdampak pada kecernaan energi tercerna atau Digestible
Energy (DE) pada penggunaan level ampas kelapa yang berbeda