DWIYANA, TITA and Tris, Akbarillah and Hidayat, Hidayat (2020) PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS KELAPA (Cocos nucifera L.) DALAM KONSENTRAT DENGAN LEVEL BERBEDA TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING NUBIAN. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Skripsi Tita Dwiyana.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Kambing Anglo Nubian yang berasal dari Inggris merupakan kambing tipe dwiguna
yaitu kambing yang menghasilkan susu dan daging. Kambing nubian adalah salah satu
jenis kambing perah yang dapat beradaptasi dengan baik pada iklim tropis terutama di
Indonesia. Performa produksi susu kambing perah akan optimal apabila pakan yang
diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Ternak diberi hijauan dan konsentrat yang
memiliki energi dan protein yang baik. Salah satu konsentrat yang digunakan yaitu ampas
tahu, namun karena tidak tahan lama dan ketersediannya masih terbatas perlu adanya
konsentrat alternatif. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak merupakan salah
satu upaya mengatasi kesulitan bahan pakan. Salah satu limbah pertanian yang belum
dimanfaatkan secara optimal adalah ampas kelapa. Ampas kelapa merupakan bahan pakan
nabati yang cukup berpotensi karena jumlahnya yang cukup besar, murah dan tersedia
secara kontinu di Bengkulu. Ampas kelapa memiliki kandungan gizi cukup baik yaitu dari
30,36% bahan kering mengandung 98,45% bahan organik, 6,44% protein kasar, 5,24%
lemak kasar, 24,82% serat kasar, 1,55% abu dan 76,72% TDN.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi Pengaruh Penggunaan Ampas
Kelapa (Cocos nucifera L.) dalam Konsentrat dengan Level Berbeda terhadap Produksi
Susu Kambing Nubian. Penelitian ini menggunakan rancangan bujur sangkar latin
(RBSL) dengan 3 ulangan, 3 perlakuan dan 3 periode, dengan mengunakan 3 ekor induk
kambing Nubian yang sedang laktasi pertama. Adapun perlakuannya adalah P0 (hijauan +
konsentrat tanpa ampas kelapa), P1 (hijauan + konsentrat dengan 3,55% ampas kelapa)
dan P2 (hijauan + konsentrat dengan 6,85% ampas kelapa) . Data dianalisis menggunakan
sidik ragam (ANOVA) dan jika berpengaruh nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji
Least Significance Different (LSD). Variabel utama yang diamati yaitu konsumsi hijauan
dan konsentrat yang diberikan, konsumsi nutrisi BK, PK, SK, pertambahan bobot badan,
produksi susu, serta variabel pendukung yaitu konsumsi air minum, suhu dan kelembaban.
Hasil sidik ragam menunjukkan, bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
terhadap konsumsi hijauan, BK hijauan, PK hijauan, SK hijauan, konsumsi air minum,
dan pertambahan bobot badan. Perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi
konsentrat, BK konsentrat, dan SK konsentrat dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
terhadap konsumsi PK konsentrat, BK total, PK total dan SK total. Hasil uji lanjut pada
konsumsi konsentrat, BK konsentrat, PK konsentrat, SK konsentrat, dan BK total,
menunjukkan perlakuan P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1, sedangkan pada
perlakuan P0 berbeda nyata (P<0,05) dengan P2. Konsumsi BK konsentrat P0, P1 dan P2
secara berurutan yaitu 828,43 g/ekor/hari, 740,49 g/ekor/hari, 382,3 g/ekor/hari. Konsumsi
PK konsentrat secara berurutan yaitu 153,63 g/ekor/hari, 133,16 g/ekor/hari, 56,07
g/ekor/hari. Konsumsi SK konsentrat secara berurutan yaitu, 142,47 g/ekor/hari, 118,39
g/ekor/hari, 53,82 g/ekor/hari dan konsumsi BK total secara berurutan yaitu 1314,13
g/ekor/hari, 1197,26 g/ekor/hari, 895,5 g/ekor/hari dan hasil uji lanjut menunjukkan
konsumsi PK total pada perlakuan P0 berbeda nyata (P<0,05) dengan P1, perlakuan P0
berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih banyak dikonsumsi dibanding P2, dan perlakuan P1
berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P2, sedangkan konsumsi SK total pada perlakuan
P0 berbeda nyata (P<0,05) dengan P1, perlakuan P0 berbeda sangat nyata (P<0,01)
dengan P2, dan perlakuan P1 berbeda nyata (P<0,05) dengan P2. Dengan rataan konsumsi
PK total P0, P1 dan P2 secara berurutan yaitu 192,19 g/ekor/hari, 170,29 g/ekor/hari,
93,94 g/ekor/hari dan rataan konsumsi SK total P0, P1 dan P2 secara berurutan yaitu
271,97 g/ekor/hari, 236,037 g/ekor/hari, 191,42 g/ekor/hari.
Hasil sidik ragam, menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap produksi susu kambing selama penelitian. Hasil uji lanjut menunjukkan pada
perlakuan P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1, perlakuan P0 berbeda nyata
(P<0,05) dengan P2 dan perlakuan P1 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P2. Rataan
produksi susu pada P0, P1 dan P2 berturut-turut yaitu 1415,24 ml/ekor/hari, 1325,24
ml/ekor/hari dan 1127,86 ml/ekor/hari.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penggunaan ampas kelapa dalam konsentrat
menurunkan konsumsi nutrisi BK, PK, SK dan dengan pemberian 3,55% ampas kelapa
masih memberikan hasil yang baik pada produksi susu kambing Nubian
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 03 Sep 2025 04:36 |
Last Modified: | 03 Sep 2025 04:36 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24234 |