STUDI PEMBUATAN ALAT PRODUKSI ASAP CAIR

Asap cair merupakan campuran larutan dan dipersi koloid dari uap asap kayu dalam
air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu. Salah satu manfaat asap cair adalah sebagai
bahan pengawet yang lebih aman dibandingkan dengan formalin, sehingga selain
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, pemanfaatan asap produksi arang
menjadi asap cair ini juga mampu meningkatkan nilai guna dari produk samping proses
pengarangan, yaitu asap.
Tujuan penelitian ini yaitu membuat konsep kondensor pendingin asap yang dapat
digunakan untuk membuat asap cair dengan konsep yang lebih sederhana, melakukan uji
kelayakan kinerja kondensor tersebut dengan menggunakan tempurung kelapa sebagai
bahan baku pembakaran. Sistem kinerja kondensor produksi asap cair, rendemen yang
dihasilkan
Hasil penelitian pembuatan kondensor pendingin asap dengan menggunakan drum
mampu menghasilkan kondensat. Berdasarkan hasil uji kinerja, kondensor hasil rancangan
pengoperasian kondensor tersebut memiliki kelemahan, yaitu proses pengujian kinerja
kondensor membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pengarangan. Hal tersebut
dikarenakan pada kiln tidak terdapat sirkulasi udara sehingga asap hasil pembakaran
tertumpuk pada badan kiln dan mempengaruhi suhu pengarangan. Pengujian kondensor
yang dilakukan didapatkan hasil dengan bahan bakar 10 kg tempurung kelapa dalam bahan
yang kecil-kecil, sedang dan besar-besar (utuh) selama 60 menit. Hasil terbaik terdapat
pada pengujian pertama dengan bahan baku kecil-kecil diperoleh suhu rata-rata 178,3°C,
suhu tertinggi mencapai 256,7°C menghasilkan rendemen arang 2100% dan kondensat 150
ml. Kemudian pada pengujian kedua dengan bahan baku sedang diperoleh suhu rata-rata
284,83°C, suhu tertinggi mencapai 410,5°C menhasilkan rendemen arang 2362% dan
kondensat 80 ml. Selanjutnya pengujian ketiga dengan bahan baku besar-besar (utuh)
diperoleh suhu rata-rata 150,48°C, suhu tertinggi 194,6°C menghasilkan rendemen arang
2451% dan kondensat 80 ml.