PEMBUATAN BIOETANOL DARI HASIL LIMBAH PADAT INDUSTRI SIRUP JERUK KALAMANSI DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae

Jeruk kalamansi (Citrofortnella microcarpa) merupakan tanaman dalam
keluarga Rutaceae yang telah dikembangkan dan popular diseluruh Asia Tenggara
terutama Filipina, jeruk ini merupakan salah satu komonitas unggulan Kota Bengkulu.
Tujuan penelitian adalah Mendapatkan hubungan waktu fermentasi kulit jeruk
kalamansi menggunakan S. cerevisiae terhadap rendemen bioetanol serta mendapatkan
karakteristik mutu (kadar etanol, kadar keasaman dan sisa penguapan maksimum)
bioetanol yang dihasilkan dari hasil limbah padat industri sirup jeruk kalamansi dengan
cara fermentasi menggunakan S. cerevisiae
Rancangan penelitian yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan
faktor tunggal. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati fermentasi menggunakan S.
cervisiae (ragi roti) selama waktu fermentasi yang berbeda (3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari
dan 7 hari) dengan masing-masing diulang 3 kali, dengan parameter uji rendemen
destilat, kadar etanol pada suhu 15oC, kadar keasaman dan sisa penguapan maksimum.
Proses pembuatan etanol terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan alat fermentor,
persiapan bahan baku, fermentasi dan destilasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen destilasi meningkat pada waktu
fermentasi 3 hari sampai 5 hari sebesar 25,4 % menjadi 28 %, namun rendemen
destilasi tersebut menurun setelah fermentasi 5 hari hinggah 7 hari rendemen etanol
menunjukan 18,6 %. Fermentasi limbah padatan industri sirup kalamansi menggunakan
S. cerevisiae menghasilkan kadar etanol berkisar 3,7 % sampai 11%, kadar keasaman
didapatkan berkisar 44 mg/L hari sampai 84 mg/L dan sisa penguapan maksimum
didapatkan berkisar 2,6 mg/L sampai 1 mg/ L.