KAJIAN METODE DESTILASI DAN TIPE VARIETAS TANAMAN TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.)

Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak yang multi manfaat. Minyak atsiri
dikenal dengan nama minyak eteris, minyak esensial atau minyak terbang karena
mengandung senyawa organik golongan terpen yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami dekomposisi. Tanaman serai wangi mengandung komponen minyak menguap
(volatile oil) yang biasa disebut minyak atsiri. Salah satu cara untuk mengambil minyak atsiri
pada serai wangi yaitu dengan cara destilasi.
Tujuan dari penelitian yaitu untuk melihat rendemen yang dihasilkan dari dua jenis
tipe varietas tanaman serai wangi yang berbeda dan memanfaatkan sekaligus memberikan
informasi tentang karakteristik mutu minyak atsiri yang didapat dan metode destilasi mana
yang paling bagus untuk pengambilan minyak atsiri dari tanaman serai wangi. Rancangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua
faktor, faktor I metode destilasi yang digunakan : destilasi uap-air (D1), dan destilasi uap
(D2), faktor II jenis varietas tanaman serai wangi : varietas Mahapengiri Kota Bengkulu (V1),
dan varietas Lenabatu Kabupaten Lebong (V2) setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali
pengulangan sehingga menghasilkan 12 unit percobaan. Waktu yang digunakan saat destilasi
selama 4 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri yang paling bagus
dihasilkan dengan metode destilasi uap-air dan varietas Mahapengiri dari Kota Bengkulu
(V1D1) dengan hasil rendemen 0,97%. Karakteristik minyak yang dihasilkan dari perlakuan
penelitian yaitu warna minyak atsiri kuning bening dan kuning pucat. Aroma minyak atsiri
beraroma khas serai wangi. Berat jenis minyak atsiri diperoleh berkisar antara 0,884 – 0,895,
bilangan asam minyak atsiri diperoleh berkisar antara 6,23 – 6,62. Kelarutan dalam alkohol
minyak atsiri rata – rata larut jernih pada perbandingan rasio minyak dan alkohol 1:2