POLA NAFKAH PETANI KOPI BERDASARKAN KEPEMILIKAN LAHAN DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG

Leriansistapanoza, Putri Utami and Andi, Irawan and M Mustopa, Romdhon (2024) POLA NAFKAH PETANI KOPI BERDASARKAN KEPEMILIKAN LAHAN DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI (1) (1) - putri utami leriansistapanoza.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (10MB)

Abstract

Dalam pemulihan ekonomi, Indonesia dijuliki negara agraris, di Indonesia
pertanian menyediakan lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri, pertanian
merupakan sektor strategis yang sangat penting bagi perekonomian bangsa dan
kelangsungan hidup masyarakat. Pertumbuhan pertanian memiliki signifikansi sektoral
dalam membangun landasan yang kokoh bagi ekonomi global. Perkebunan merupakan
salah satu subsektor pertanian, ruang lingkup bisnisnya mencakup lebih dari seratus
komoditas. Salah satu tanaman dari sektor perkebunan yang cukup penting dalam
perekonomian di Indonesia adalah kopi.
Indonesia dikenal sebagai Kawasan segitiga kopi, salah satunya Bengkulu. Daerah
tersebut penghasil kopi Robusta utama di Indonesia. Kabupaten Kepahiang termasuk salah
satu produsen kopi robusta dan kopi arabika di Provinsi Bengkulu. Dengan Kepemilikan
lahan yang berbeda. Dalam upaya membudidayakan kopi robusta dan arabika tentunya
mengeluarkan biaya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis kopi agar
usahatani kopi dapat dijalankan dengan efektif.Uang atau hutang yang dikeluarkan akan
menghasilkan barang berupa hasil panen, jika hasil panen ini dikalikan dengan harga maka
didapatlah sejumlah penerimaan. Untuk mendapatkan hasil bermutu tinggi, buah kopi
harus dipetik betul-betul matang, kopi membutuhkan waktu dari kuncup bunga 8–11 bulan
untuk robusta 6 sampai dengan 8 bulan untuk arabika.
Dalam rentan waktu tanam, petani kopi di kecamatan Kabawetan memiliki kerja
sampingan seperti berdagang, beternak, menanam sayuran, buruh dan lain sebagainya.
kondisi tersebut menjadikan para petani harus berpikir produktif mencari suatu pola nafkah
yang baik untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Pola nafkah yang diterapkan pada
penelitian ini antara lain : monokultur intensifikasi, yaitu menanam satu jenis tanaman
perkebunan yaitu kopi dalam satu lahan, diversifikasi on farm yaitu pekerjaa sampingan
dalam ruang lingkup pertanian, dan diversifikasi of farm yaitu pekerjaan sampingan dalam
lingkup luar pertanian.
Banyak faktor yang mempengaruhi produksi pertanian di Kecamatan Kabawetan
Kabupaten Kepahiang yaitu : X1M1= Modal manusia yang menghasilkan uang (Orang),
X1M2= Modal manusia yang mendapatkan pelatihan penyuluhan pertanian (Orang),
X2A1= Luas Lahan (Ha), X3S1= Modal sosial kerabat yang tinggal di desa (Orang),
X3S2= Modal sosial Ketika mengalami kesulitan , tingkat kepercayaan tetangga untuk
menolong (Dummy), X3S3= modal sosial teman dekat atau keluarga yang bekerja di
sektor pertanian (Orang), X4F1= Modal finansial Seberapa sulit meminjam uang dari
teman atau keluarga (dummy), X4F2= Modal finansial pendapatan rumah tangga bisa
mencukupi biaya usaha tani dan rumah tangga (Dummy), X5K1= Modal fisik Jumlah
Mesin Pertanian yang Masih berfungsi dan digunakan (Unit), X6U1= Usia (Tahun),
X8P1= Pendidikan (Tahun)
Kata Kunci: Penerimaan, Pengeluaran, Pola Nafkah, Petani Kopi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agribusiness
Depositing User: Sugiarti, S.IPust
Date Deposited: 08 Sep 2025 01:22
Last Modified: 08 Sep 2025 01:22
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24342

Actions (login required)

View Item
View Item