Damanik, Franto Edward and Alnopri, Alnopri and Bambang, Gonggo M (2024) PENAMPILAN PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) SUMATERA UTARA FASE TANAMAN BELUM MENGHASILKAN 1 PADA KAWASAN PESISIR. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI Franto Edward Damanik, S.P (2) - Franto Edward Damanik.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunya
peran penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Kopi merupakan salah satu komoditas
ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara. Luas areal kopi adalah
98% merupakan perkebunan rakyat. Kopi arabika menjadi komoditi kopi yang paling diminati
di pasar dunia, 70 % dari total konsumen kopi dunia memilih kopi arabika. Indonesia
berbanding terbalik dengan produksi kopi robusta terdapat 83% dari total produksi kopi
Indonesia dan sisanya 17% berupa kopi arabika. kopi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi kopi arabika, untuk mendapat bibit kopi arabika yang baik,
diperlukan aksesi dan media tanam yang baik pula.
Penelitian bertujuan untuk melihat penampilan terbaik tujuh aksesi kopi arabika asal
Sumatera Utara dengan fase tanaman belum menghasilkan 1 pada kawasan pesisir. Kegiatan
penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai dengan September Tahun 2023 di Alnopri
Coffee Centre (ACC) Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu
dengan ketinggian ±10 mdpl. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
Lengkap(RAKL) faktorial yang terdiri dari faktor tunggal perlakuan yaitu 7 aksesi Kopi
Sumatera Utara yakni Kopi Karo, Kopi Sidikalang, Kopi Lintong, Kopi Mandailing, Kopi
Sipirok, Kopi Tarutung dan, Kopi Sigarar Utang dengan umur 10 bulan diulang sebanyak 3
kali sehingga diperoleh 21 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri atas 3 sampel
tanaman. Sehingga secara keseluruhan terdapat 63 tanaman kopi.
Peubah yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah ruas, panjang ruas batang,
jumlah sepasang daun, luas kanopi,tingkat kehijauan daun,luas sepasang daun, diameter
batang, panjang cabang primer, jumlah stomata, kadar klorofil. Pengamatan dilakukan setiap
3 minggu sekali sebanyak 5 kali, peubah yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah
ruas, panjang ruas batang, jumlah sepasang daun, luas kanopi, diameter batang dan panjang
cabang primer. Tingkat kehijauan daun, jumlah stomata dan kadar klorofil diamati pada akhir
pengamatan.
Dari tujuh aksesi kopi arabika Sumatera Utara yang ditanam dilahan pesisir yang
memilki pertumbuhan terbaik yaitu; Kopi Sipirok (tinggi tanaman dan panjang ruas batang)
iii
tertinggi, Kopi Mandailing ( jumlah ruas, jumlah sepasang daun, diameter batang,luas
kanopi,dan kadar klorofil ) tertinggi, Kopi Sidikalang (tingkat kehijauan daun dan luas
sepasang daun) tertinggi, Kopi Lintong ( panjang cabang primer ) tertinggi, Kopi Karo
(jumlah stomata) tertinggi.
Perlakuan aksesi kopi arabika berpengaruh nyata pada peubah kadar klorofil, Aksesi
Mandailing merupakan aksesi yang memiliki kadar klorofil tertinggi (2.85) yang berbeda
tidak nyata dengan aksesi Sigarar Utang, namun berbeda nyata dengan aksesi Tarutung,
Sidikalang,Sipirok,Karo,Lintong. Hal ini diduga sebagai kemampuan setiap aksesi kopi
merespon lingkungan tumbuhnya, baik suhu, kelembaban, maupun intensitas cahaya
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 02:40 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 02:40 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24359 |