PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK GUANO WALET PADA TANAH ULTISOL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY

Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan unggulan di Indonesia yang luas
lahannya selalu meningkat, dikarenakan tingginya permintaan pasar akan minyak kelapa
sawit maupun turunannya sehingga pemerintah memberikan program peremajaan sawit
rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan produksi serta produktivitas perkebunan kelapa
sawit rakyat, untuk itu diperlukan bibit yang unggul dan berkualitas. Bibit yang unggul dan
berkualitas juga dipengaruhi oleh media tanam. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah
yang mempunyai sebaran cukup luas di Provinsi Bengkulu yang pada umumnya digunakan
untuk budidaya pembibitan kelapa sawit. Akan tetapi, tanah Ultisol memiliki unsur hara
yang rendah serta keasaman tanah yang tinggi. Diharapkan penambahan pupuk organik
guano walet dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta menunjang
pertumbuhan bibit kelapa sawit di main-nursery.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanam yang terbaik
antara tanah Ultisol dengan pupuk organik guano walet. Penelitian ini dilaksankan pada
bulan Januari-Mei 2023 di Desa Bukit Indah, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu
Utara, Provinsi Bengkulu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor komposisi media tanam dengan lima
taraf dosis perlakuan diantaranya; 100% Ultisol, Ultisol : Walet = 2 : 1, Ultisol : Walet = 1
: 1, Ultisol : Walet = 1 : 2, Ultisol : Walet = 1 : 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam terbaik terdapat pada
perlakuan dengan perbandingan media tanam Ultisol dengan pupuk organik guano walet 1
: 1 memberikan hasil tertinggi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter
batang, luas kanopi, dan volume akar dari pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik
guano walet.