Anggraeni, Yuli and Alnopri, Alnopri and Bambang, Gonggo Murcitro (2024) PENAMPILAN BIBIT FASE MAIN NURSERY KOPI LIBERIKA (Coffea liberica) BUAH ASAL CABANG BERBEDA PADA MEDIA TANAM BERBAGAI PUPUK KANDANG. Other thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
SKRIPSI YULIA E1J020004 FIX (1) - Yuli Anggraeni.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi yang memiliki nilai ekonomis
dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya sebagai sumber devisa. Kopi juga
merupakan sumber penghasilan bagi petani yang ada di Indonesia. Upaya meningkatkan
produktivitas mutu kopi terus dilakukan sehingga mutu kopi nantinya dapat bersaing di
pasar dunia. Kopi Liberika selama ini dianggap kurang memiliki nilai ekonomi
dibandingkan dengan kopi robusta dan kopi arabika karena randemen dan hasil rendah.
Kopi Liberika mempunyai keunggulan yaitu lebih toleran dengan penyakit karat daun,
serangan penggerek buah kopi, dan dapat beradaptasi dengan baik pada lahan gambut.
Ciri- ciri dari tanaman ini adalah pertumbuhan yang kekar sangat kuat, tajuk lebar dan
daun tebal.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penampilan terbaik bibit kopi Liberika asal
cabang berbeda pada media tanam berbagai pupuk kandang. Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan pada Bulan Juli sampai Oktober Tahun 2023. Lokasi penelitian bertempat di
lahan Alnopri Coffee Center (ACC) Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara
Bangka Hulu, Kota Bengkulu dengan ketinggian 10 mdpl. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, faktor 1
yaitu: bibit asal cabang kopi Liberika (C) yang terdiri dari 3 jenis yaitu: C1= cabang bagian
bawah, C2= cabang bagian tengah, C3= cabang bagian atas. Faktor 2 yaitu, pupuk kandang
(P) yang terdiri dari 4 jenis yaitu: P1= pupuk kandang sapi, P2= pupuk kandang kambing,
P3= pupuk kandang ayam, P4= pupuk kandang walet. Kombinasi dari kedua faktor tersebut
diperoleh 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak empat kali sehingga diperoleh 48
unit percobaan, dengan masing-masing unit percobaan terdiri dari 3 polybag tanaman.
Sehingga secara keseluruhan terdapat 144 bibit tanaman.
Peubah yang diamati yaitu tinggi bibit, diameter batang, jumlah ruas batang, jumlah
sepasang daun, luas daun, jumlah stomata, tingkat kehijauan daun, kandungan klorofil
daun. Pengamatan ini dilakukan setiap 3 minggu sekali dengan interval 5 kali pengamatan,
untuk peubah yang diamati yaitu tinggi bibit, diameter batang, jumlah ruas batang, jumlah
sepasang daun. Untuk luas daun, jumlah stomata, tingkat kehijauan daun, kandungan
klorofil daun diamati di akhir pengamatan.
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Analisis Varian
(ANAVA) menggunakan uji F 5%. Apabila berpengaruh nyata maka akan diuji DMRT
pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Cabang bawah merupakan cabang terbaik
diantara cabang lainnya karena memiliki nilai tertinggi pada variabel diameter batang,
jumlah ruas batang, tingkat kehijauan daun, luas daun dan jumlah stomata. Pupuk kandang
walet merupakan pupuk terbaik diantara pupuk kandang lainnya karena memiliki nilai
tertinggi pada variabel diameter batang, jumlah ruas batang, tingkat kehijauan daun, luas
daun dan jumlah stomata. Interaksi terbaik didapatkan pada cabang atas yang berinteraksi
dengan media tanam pupuk kandang walet pada variabel tinggi tanaman dan jumlah
sepasang daun
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | Sugiarti, S.IPust |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 02:20 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:20 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/24396 |