PEMANFAATAN KOMPOS JERAMI PADI DALAM MEMPERBAIKI BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH DAN HASIL JAGUNG (Zea mays saccharata Sturt) DI ULTISOL DAN INCEPTISOL

Ultisol dan Inceptisol adalah jenis tanah yang banyak ditemukan di Indonesia
dengan kandungan unsur hara yang rendah. Salah satu masalah yang muncul pada tanah
Ultisol dan Inceptisol adalah tingginya kandungan aluminium, yang mengakibatkan
rendahnya ketersediaan fosfor (P) dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
dosis optimal limbah jerami padi untuk memperbaiki beberapa sifat kimia tanah, serapan P,
dan hasil panen jagung manis di Ultisol dan Inceptisol.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2023 hingga September 2023 di Rumah
Kawat Pertanian dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah Ultisol dan Inceptisol.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor
pertama adalah dosis jerami padi yang terdiri dari lima tingkat, yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10
ton/ha, 15 ton/ha, dan 20 ton/ha. Faktor kedua adalah jenis tanah, yaitu Ultisol dan
Inceptisol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis jerami padi hingga 20 ton/ha belum
mencapai level optimal dalam meningkatkan sejumlah sifat kimia tanah, serapan P, dan
hasil pertumbuhan jagung manis di Ultisols dan Inceptisols. Meskipun demikian,
pemberian jerami padi hingga 20 ton/ha masih diikuti oleh peningkatan sejumlah sifat
kimia tanah, serapan P, dan hasil pertumbuhan jagung manis di Ultisols dan Inceptisols.
Dalam perbandingan, tanah Inceptisol menunjukkan kinerja lebih baik daripada tanah
Ultisol dalam hal pH tanah, serapan P, tinggi tanaman, bobot brangkasan basah, bobot
brangkasan kering, dan bobot tongkol berkelobot.