ANALISIS PUTUSAN NOMOR 139/PID.SUS/2022/PT/BGL TERHADAP TINDAK PIDANA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR

Putusan Pengadilan Tinggi Bengkulu nomor: 139/Pid.Sus/2022/Pt/Bgl
atas nama Citra Devi binti Jonaieri merupakan putusan yang
dipertimbangkan secara tidak proporsional terkait dengan kesalahan yang
terdakwa lakukan serta tidak mencerminkan rasa keadilan, kemanfaatan
dan kepastian hukum bagi korban dan masyarakat selaku pihak yang
dirugikan atas perbuatan terdakwa. Tujuan dilakukannya penelitian untuk
menganalisis dan menjelaskan pertimbangan hakim dan keterkaitannya
terhadap pidana yang terdakwa lakukan menyangkut pertimbangan
keadaan yang meringankan dan memberatkan terdakwa. Metode yang
digunakan adalah penelitian hukum normatif yaitu dengan melakukan
pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Sumbernya
terdiri atas bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang kemudian
ditelaah dengan baik sehingga tersusun uraian secara sistematis.
Selanjutnya analisis yang digunakan yaitu dengan cara kualitatif.
Sehingga diperoleh hasil bahwa penjatuhan pidana 8 bulan pada putusan
perkara pidana nomor : 139/Pid.Sus/2022/Pt/Bgl dirasa tidak proporsional.
Karena ditemukan barang bukti yang banyak, Perbuatan terdakwa
dilakukan dengan kesengajaan untuk mengambil keuntungan dengan cara
yang curang serta telah menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan
masyarakat dan tidak mendukung program pemerintah terkait pengedaran
sediaan farmasi tanpa izin edar yang mana seharusnya hal ini dapat
dijadikan sebagai alasan yang memberatkan bagi terdakwa itu sendiri.
Untuk itu hakim diharapkan dapat lebih cermat dalam pertimbangan
hukumnya sehingga putusan yang dihasilkan mengandung kepastian,
keadilan, serta kemanfaatan hukum.
Kata Kunci: Putusan ,Pertimbangan hakim, keadilan