KEKAYAAN JENIS TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) DI RESORT BALIK BUKIT TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Lumut merupakan kelompok tumbuhan terbesar kedua setelah tumbuhan tingkat
tinggi. Lumut diperkirakan berjumlah 18.000 spesies di seluruh dunia dan merupakan
kelompok tumbuhan terbesar kedua setelah tumbuhan berbunga. Keanekaragaman dan
kelimpahan spesies lumut bervariasi menurut kondisi lingkungan, termasuk ketinggian.
Ketinggian mengubah iklim mikro, terutama dalam hal kelembapan (Bawaihaty et al, 2014).
Lumut terdiri dari tiga kelas, yaitu Bryophyta, Anthocerotophyta, dan
Marchantiophyta. Bryophyta dikenal sebagai lumut daun. Anthocerotophyta dikenal sebagai
lumut tanduk yang mempunyai gametofit bertalus dengan sporofit indeterminate dan
berklorofil. Marchantiophyta dikenal sebagai lumut hati dengan memiliki dua tipe, yaitu
lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (Glime, 2017). Tumbuhan tingkat rendah ini
termasuk ke dalam divisi bryophyta yang merupakan bentuk peralihan dari tumbuhan
bertalus ke bentuk kormus (Lukitasari, 2018). Lumut ini dapat ditemukan pada berbagai
substrat seperti di area hidup maupun yang sudah mati, tepi sungai, permukaan batu, hingga
lapisan permukaan tanah (Fitantri, 2017). Habitat lumut dibedakan menjadi dua yaitu hutan
tropis dan sekunder. Lumut yang ada di hutan terdapat pada kulit pohon baik cabang, ranting
maupun daun. Lumut juga dapat tumbuh pada tanah di lantai hutan. Bukan hutan meliputi
gunung berbatu, ekosistem tundra, padang rumput, air terjun dan air yang mengalir dari
gunung (Hallingback et al, 2000).
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan kawasan taman nasional
yang secara administratif terbagi menjadi dua wilayah, yaitu provinsi Lampung dan
Bengkulu. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempunyai luas 3.560 hektar pada
ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut dan terdiri dari ekosistem hutan hujan
pegunungan bawah. Curah hujan tahunan 2500-3500 mm, kelembaban 80%-90% dan suhu
20ºC-28 ºC.
Tumbuhan lumut ini sudah banyak sekali diteliti oleh orang-orang terdahulu seperti
pada penelitian tumbuhan lumut Fitrantri (2017) yang berada di Kawasan Giribangun
Wetankali Girilayu Matesih Karanganyar Jawa Tengah, Rosyanti (2017) dengan judul
Keanekaragaman Lumut Di Kebun Botani Bangka Flora Society, dan Khotimperwati (2015)
dengan judul Tumbuhan Lumut Epifit Pada Hutan Alam, Kebun Kopi dan Kebun Teh di
Sepanjang Gradien Ketinggian Gunung Ungaran Jawa Tengah. Namun pada Kawasan
TNBBS Resort Balik Bukit belum ada yang melakukan penelitian tentang tumbuhan lumut
terkhusus di zona pemanfaatan. Salah satu jenis flora yang keberadaannya melimpah pada
kawasan TNBBS adalah tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut dapat hidup di kondisi dan
lingkungan yang lembab seperti di TNBBS Resort Balik Bukit (Novita, 2022). Oleh karena
itu perlu diadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis keanekaragaman
tumbuhan lumut yang terdapat di Resort Balik Bukit Taman Nasonal Bukit Barisan Selatan
(TNBBS).
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2023. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui kekayaan jenis tumbuhan lumut di Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode transek sistematik sampling untuk
mempermudah dalam melakukan identifikasi jenis tumbuhan lumut. Jenis tumbuhan lumut
yang telah teridentifikasi di Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
terdapat 5 spesies yang mempunyai 5 famili yaitu Hylocomiaceae, Brachytheciaceae,
Thuidiaceae, Lophocoleaceae, dan Hypnaceae. Memiliki satu ordo Jungermanniales yang
berbeda pada spesies Lophocolea heteropylla. Sedangkan 4 ordo lainnya sama yaitu
Hypnales.