OPTIMALISASI PENYITAAN ASET PADA TAHAP PENYIDIKAN OLEH JAKSA PENYIDIK DI KEJAKSAAN NEGERI KOTA BENGKULU

Penyitaan aset pada tahap penyidikan oleh jaksa penyidik merupakan langkah
penting dalam upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan mekanisme penyitaan aset dalam
rangka optimalisasi penyebab kerugian aset negara agar hasil tindak pidana tersebut
tidak dihilangkan atau dimusnahkan atau dialihkan oleh pihak lain dan menjelaskan
formulasi mekanisme penyitaan seperti apa yang bisa meningkatkan optimalisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan pendekatan
deskriptif yang memadukan data primer melalui wawancara dan data sekunder dari
studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum optimalnya
mekanisme penyitaan aset ini karena masih terdapat beberapa kelemahan sehingga
perlu adanya formulasi baru untuk mewujudkan tata penyidikan yang lebih baik.
Namun, terdapat sejumlah hambatan, seperti kurangnya koordinasi antarlembaga,
keterbatasan sumber daya, dan kompleksitas administrasi aset yang melibatkan
pihak ketiga. Untuk mengatasi hambatan tersebut, penelitian ini merekomendasikan
penguatan kapasitas jaksa penyidik, peningkatan koordinasi dengan instansi terkait,
dan pemanfaatan teknologi dalam pelacakan aset. Formulasi mekanisme yang
diusulkan mencakup perbaikan prosedur penyitaan sesuai ketentuan hukum,
percepatan administrasi perizinan, dan adopsi kebijakan berbasis praktik terbaik
internasional. Dengan optimalnya mekanisme ini, diharapkan penyitaan aset oleh
Kejaksaan Negeri Kota Bengkulu dapat berjalan lebih efektif dan akuntabel,
sehingga mendukung pemberantasan korupsi dan pemulihan keuangan negara
secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Korupsi, Penyitaan Aset, Formulasi, Optimalisasi, Kejaksaan Negeri
Kota Bengkulu.